NGAWI, SMNNews.co.id – Hasil rapid test terhadap pedagang di beberapa pasar tradisional di Ngawi, sejak 15 mei 2020 lalu, mengharuskan pemerintah setempat waspada.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi, Budi Sulistyono, menyatakan ada puluhan orang yang ternyata hasil rapid tes mereka reaktif.
“Hal ini tentu harus diwaspadai,” ungkap Kanang, Minggu (17/05/2020)
Rapid test diantaranya dilakukan untuk 43 pedagang di Pasar Simo-Kendal, dengan hasil tes semuanya negatif, demikian pula 126 pedagang di Pasar Beran juga hasilnya tidak ada yang reaktif Covid-19.
Namun pemeriksaan cepat untuk 110 pedagang di Pasar Besar Ngawi, ada 9 yang reaktif dan di Pasar Unggas ada 126 yang diperiksa, 2 orang menunjukkan hasil reaktif.
Hasil mencengangkan juga terjadi untuk pemeriksaan di perbatasan Ketanggung Kecamatan Sine, dari 40 orang yang dirapid, 15 diantaranya reaktif.
“Dari hasil rapid yang reaktif ini, didominasi warga luar Kabupaten Ngawi,” kata Budi Sulistyono yang acap disapa Kanang ini.
Pedagang tersebut diantaranya dari Bojonegoro, Blora, Magetan maupun Sragen.
Melihat fenomena tersebut, Pemkab Ngawi akan melakukan koordinasi dengan kabupaten tempat para pedagang tersebut berasal.
“Kita minta agar pedagang di luar Ngawi juga mengantongi hasil pemeriksaan dari daerah mereka jika akan tetap berdagang di sini,” katanya.
Tes cepat juga akan menyusul dilakukan pada beberapa pasar tradisional yang belum terjamah, selain itu juga pada klaster lain seperti perbankan, supermarket dan kawasan industri.
Tes cepat terhadap pedagang pasar ini, merupakan antisipasi terhadap prediksi bahwa bulan Mei adalah puncak penyebaran Covid-19.
“Kita harap, bulan depan grafiknya landai, setelah itu menurun dan hilang,” harap Kanang. (ari)