Blitar, suaramedianasional.co.id – Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, MM secara resmi melepas kontingen Kabupaten Blitar pada Porprov Jatim VI 2019 di Pendopo Agung Ronggo Hadinegoro Kab. Blitar, Kamis (27/06). Acara pelepasan kontingen juga dihadiri jajaran Forkopimda, Ketua KONI Kab. Blitar, Pengurus, pendamping, pelatih dan para atlit.
Sekitar 400 kontingen Kabupaten Blitar dengan 27 cabang olah raga, termasuk official dan pelatih akan berlaga pada Porprov Jatim VI yang diselenggarakan di 4 Kabupaten yakni Lamongan, Tuban, Gresik dan Bojonegoro, berlangsung selama 8 hari mulai tanggal 6-13 Juli 2019.
Ketua KONI Kabupaten Blitar Toni Andreas menyampaikan bahwa Porprov VI yang diselenggarakan di 4 kabupaten tersebut, para kontingen akan berlaga di puncak prestasi, karena prestasi para atlit, khususnya di Kabupaten Blitar sudah dididik secara maksimal.
“Harumkan Kabupaten Blitar, torehkan prestasi diajang laga tersebut, Kabupaten Blitar ada dipundak kalian,” harap Toni mengakhiri sambutan.
Sementara itu, Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, MM mengatakan pada Porprov kali ini, jumlah atlit yang ikut berlaga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, ada sekitar 400 termasuk didalamnya, disamping atlit ada official dan pelatih.
Ditambahkannya, dari cabang olah raga yang dipertandingkan pada Porprov VI, dari 31 cabor, Kabupaten Blitar mengikuti 27 cabor. dan pihaknya menargetkan masuk 10 besar Jawa Timur.
“Dengan kesiapan masing-masing atlit, saya optimis target yang dicanangkan masuk 10 besar akan bisa tercapai,” kata Bupati.
Untuk itu, Bupati Blitar berpesan agar olah raga ini bisa menjadi salah satu pembinaan kita untuk generasi muda, semoga dengan olah raga yang baik dan bagus, disamping kita sehat, juga bisa menghantarkan anak-anak untuk masa depanya yang lebih baik.
“Dengan prestasi olah raga, bukan tidak mustahil, mereka akan memasuki masa depan yang lebih gemilang,” terangnya.
Lanjut Bupati Rijanto, mengungkapkan, bagi para atlit yang bisa meraih prestasi akan diberikan reward dari pemerintah daerah, adapun bentuk reward nanti berjenjang.
“Bagi atlit yang mendapatkan medali emas tentunya tidak sama dengan medali perunggu,” pungkasnya. (hms/jon)
