HomeBERITAPemkab Ngawi Targetkan Vaksin Usia 6-11 Tahun Tuntas dalam 30 Hari

Pemkab Ngawi Targetkan Vaksin Usia 6-11 Tahun Tuntas dalam 30 Hari

Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, kebut vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun.

NGAWI, SMNNews.co.id – Vaksinasi anak usia 6-11 tahun terus dikebut di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Targetnya, vaksinasi anak bisa tuntas dalam tiga sampai empat minggu atau sekitar 30 hari, asalkan ketersediaan vaksin dari pusat lancar.

Sejak pencanangan vaksinasi anak di Jawa Timur 15 Desember 2021 lalu, Ngawi termasuk salah satu dari lima daerah di Jatim yang dapat mengikutinya. Hal itu karena syarat sebuah kabupaten/kota bisa melakukan vaksinasi anak adalah capaian vaksin umum sudah 70 persen dan vaksin lansia minimal 60 persen.

Menurut Heri Nurfahruddin, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, target vaksinasi terus dikejar agar dapat membentuk kekebalan kelompok dan menekan resiko penularan Covid-19.

“Vaksinasi usia 6-11 tahun diharapkan akan mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan sejak tingkat dasar. Saat ini PTM di Ngawi dilakukan 50 persen dari kapasitas maksimal kelas,” ungkap Heri.

Kendati sudah vaksin, penerapan protokol kesehatan tetap diminta dipatuhi. Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas, penting diajarkan sejak usia anak-anak. Hal itu agar menjadi kebiasaan sejak dini demi mencegah penyebaran Covid-19.

“Kami menghimbau pada orangtua agar selalu mengajarkan dan ikut menjaga anak tetap taat protokol kesehatan, bahkan kendati nantinya sudah divaksin,” ungkap Heri Nurfahrudin.

Sedangkan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Ngawi, diproyeksi jumlahnya mencapai 73 ribu anak. Sampai 17 Desember 2021, anak usia 6-11 tahun yang sudah tercatat divaksin mencapai 1.968 anak.

“Jumlah anak di Ngawi sekitar 73 ribu itu kita targetkan dapat selesai dalam tiga sampai empat minggu, atau sekitar 30 hari. Namun, semuanya akan tergantung juga pasokan vaksinnya dari pusat,” ujar Heri.

Heri Nurfahruddin yang juga seorang dokter ini, meminta anak yang ikut vaksin harus dipastikan sehat, tidak sedang demam dan flu. Orangtua juga harus melaporkan ke tenaga kesehatan apabila anak peserta vaksin memiliki penyakit bawaan. (penulis : Kundari Pri Susanti).

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Polres Pasuruan Gelar Piramida dengan Insan Pers se-Pasuruan Raya di Basecamp Baret Fighter

PASURUAN, SMNNews.co.id - Polres Pasuruan gelar Piramida (Ngopi bersama media) se-Pasuruan Raya. Tak hanya insan jurnalis, kegiatan Piramida juga dihadiri oleh beberapa Lembaga Swadaya...

Wakil Gubernur Sulteng Mengikuti Rakor Program Pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah dan Peluncuran Indikator MCP Tahun 2023

SULTENG, SMNNews.co.id - Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura diwakili Wakil Gubernur Ma'mun Amir, bersama Ibu Sekda Provinsi Novalin mengikuti rapat Koordinasi Pimpinan Kementerian/Lembaga...

Gubernur Sulawesi Tengah Gelar Rapat Peningkatan Peran Perusda Provinsi Sulawesi Tengah

SULTENG, SMNNews.co.id - Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, diwakili Stap Ahli Gubernur Farid Yotolembah bersama Direktur Fasilitasi Produk Daerah Makmur Marbun memimpin rapat...