TULUNGAGUNG, SMNnews.co.id – Virus Corona ( Covid- 19) memberi dampak besar bagi Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia ( PHRI) di Kabupaten Tulungagung terancam lumpuh. Selasa (24/3).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia Nurwakhidun mengatakan,” potensi kerugian sampai saat ini drastis mengalami jumlah penurunan hingga 30 persen. Semua unsur PHRI yang ada di pusat dan daerah sudah memasukkan relaksasi pengeluaran. Karena untuk kasus ini semua kebijakan ada di pusat. Merosotnya para pengusaha di Tulungagung, bagaimana kita membiayai angsuran bank, BPJS, PLN, PDAM. Itu yang kita harapkan semoga ada relaksasi. Apalagi seandainya pajak daerah juga berlaku free dalam rangka pemulihan usaha bersama”, ungkapnya.
” Untuk menghindari penyebaran covid- 19 dari asosiasi PHRI dengan swadaya melakukan penyemprotan Disinfiktan dan menyediakan handsanitazer. Pemerintah dan semua unsur sudah menimalisir dan berempati dengan wabah covid- 19. Sektor hotel dan restoran sudah sangat terasa dampaknya. Kita semua patuh dengan kebijakan pemerintah termasuk anggota PHRI BPC di Tulungagung yang sebagian tidak beroperasi”, tutur Nurwakhidun.
Salah satu penginapan yang beralamat di Jalan Panglima Sudirman Kelurahan Kepatihan, Eko manager Hostel mengungkapkan, ” okupansi hotel ditengah serangan virus corona menurun. Hari- hari hostel kami hanya dapat satu sampai dua kamar saja. Usaha sudah babak belur sejak virus corona. Mudah- mudahan kondisi ini bisa membaik”, ucap Eko.
Dalam upaya mendukung program pemerintah, PHRI yang beberapa usahanya ditutup, hal tersebut sebagai bentuk percepatan pemulihan dan membatasi mata rantai penyebaran Covid- 19. (Gusty Indh).