Surabaya, suaramedianasional.co.id – Dewan Pers menggelar workshop Pileg dan Pilpres 2019 di Hotel Four Points jalan Embong Malang Surabaya, Rabu (06/2).
Dalam acara tersebut, turut hadir narasumber diantaranya, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, Jimmy Silallahi, Ketua Bawaslu Jawa Timur Moh. Amin, mantan Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan Imam Wahyudi sebagai Moderator. Workshop yang digelar di Surabaya kali ini, membendah perang penting pers untuk Pemilu Berkualitas.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan, di gelarnya workshop peliputan khusus pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2019 sebagai upaya dalam mendukung pemberitaan yang berkualitas tanpa harus melanggar kode etik seorang jurnalistik.
dia menyebutkan, Dewan Pers mendorong peningkatan kualitas peliputan media cetak, media online dan elektronik dalam ajang pemilu caleg dan pilpres 2019 agar berimbang.
“Teman-teman wartawan agar tahu dan kiat memberikan informasi yang benar dan pemberitaan yang seimbang menghadapi pemilu yang akan jatuh pada tanggal 17 April 2019 nanti “, katanya.
Selain itu, menurut Yosep para wartawan mesti waspada menggunakan informas dari media sosial, sembari tetap melakukan verifikasi atas kebenaran faktualnya dan tetap melakukan konfirmasi kepada narasumber yang terkait.
“Hal ini untuk mencegah munculnya hoax, karena hoax dapat tenggelamkan fakta. Menurutnya, berita hoax di ciptakan oleh orang pintar tapi jahat, dan di sebarluaskan oleh orang baik tapi bodoh.
Ditambahkannya, bahwa pers di Indonesia juga harus bisa menjadi wasit dan pembimbing yang adil. Juga menjadi pengawas yang teliti dan seksama terhadap pelaksanaan Pileg dan Pilpres.
“Berita pemilu ini nantinya bisa menjadi sumber inspirasi bagi calon dan publik, bisa menjadi forum sehat pertukaran pikiran atau ide, sehingga bukan media propaganda”, ucapnya. Ia juga mendorong pers dalam meliput kegiatan kepemiluan, berani menyajikan informasi para politisi yang memiliki rekam jejak bagus.
“Memberitakan orang baik, menyampaikan apa adanya, informasi yang dibutuhkan publik,” pungkasnya. Jimmy Silallahi juga memaparkan dan membahas penyebab hoax bisa menyebar di media mainstream. Menurutnya, selain disinformasi yang terjadi di media sosial, wartawan harus kembali ke hakikatnya . Hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah Kampanye pemilu di media harus menganut prinsip netral yakni, adil dan berimbang dalam hal penawaran iklan. Kampanye pemilu di media dilarang bermuatan Sara. Pers harus lebih mengedepankan aspek edukasi pemilu kemasyaraka. ” Etika Pers sangatlah penting dalam pemilu untuk hasilkan pemimpin yang bersih dan berkualitas, “ujarnya.
Sementara itu, Moh. Amin selaku Ketua Bawaslu Jatim menyampaikan, bahwa perbedaan pilihan di tahun politik bukan menjadi alasan saling bertengkar. Ini harus dijadikan sebagai perlombaan, namun kita tetap bersaudara.
“Perbedaan pilihan hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling memuliakan, “imbaunya. Pada intinya, hormati perbedaan pilihan untuk menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan, dan kesatuan.
Kegiatan workshop jurnalis ini, diikuti para Pimpinan Redaksi dari media cetak harian maupun mingguan dan media televisi, radio,juga cybermedia.(try/red)