MALANG, SMNNews.co.id – Indonesia Sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berpendapat, terlebih ketika dirasa ada ketidakadilan, maka hak setiap warga negara, termasuk Aremania, untuk mempertanyakannya, lewat medium apapun yang konstitusional, termasuk demonstrasi atau unjuk rasa, dalam tataran kebebasan berpendapat.
Statement Wali Kota Malang agar Aremania berdemonstrasi kepada tuhan dengan menggelar doa bersama, membuat beberapa tokoh di Kota Malang bereaksi atas pernyataan di salah satu media online lokal.
Menanggapi hal itu, Ketua PP Kota Malang, Agus Sunar Dewabrata pada Sabtu (3/12/2022), mengungkapkan, jika dirinya memaklumi apa yang disampaikan walikota.
Baca Juga : Aremania Ragukan Hasil Otopsi PDFI, Berikut Alasannya!
“Mungkin maksud pak wali baik, tapi kesannya masih multitafsir,”jelasnya.
“Jadi dalam waktu dekat kami akan audiensi, tabayun, apa yang dimaksudkan pak wali sebenarnya,” imbuh pria yang akrab disapa agus ini pada SMNNews.
Lebih lanjut ia menambahkan, jika aksi unjuk rasa yang dilakukan Aremania belakangan ini sebenarnya juga bagian dari doa dalam pengertian ikhtiar, mungkin caranya yang berbeda.
“Misalnya dalam Islam, kan ada habluminallah (hubungan dengan Allah) dan habluminanas (hubungan sesama manusia), Nah dalam konteks aksi unjuk rasa itu bagian dari habluminanas, termasuk dalam proses hukum Itu juga habluminanas,” imbuhnya
Sementara itu, Team Hukum Aremania Menggugat, Yiyesta Ndaru Abadi, menyesalkan pernyataan Walikota Malang dan juga mengingatkan pada semua pihak agar bertanya kepada hati nurani masing-masing dan bertanya pada diri seNdiri kenapa Aremania harus terus unjuk rasa jika “Kami korban tragedi kanjuruhan” sudah menemukan keadilan.
“Yang kami tuntut adalah keadilan, serta transparansi dalam penyelidikan termasuk mengungkap aktor intelektual dibalik tragedi Kanjuruhan, itu kenapa aksi demonstrasi oleh Aremania terus berlanjut,” tegasnya.
Yesta juga mengingatkan jika rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Menko Polhukam, Mahfud MD, yang menurutnya juga belum dijalankan secara optimal, sehingga hal ini memicu aksi yang berkelanjutan oleh Aremania hingga hari ini.
Baca Juga : Malam Amal! Musisi Kota Malang Gelar Konser Bertema “Together We Rise”
Sebelumnya warga kota malang dikejutkan dengan adanya statemen Wali Kota Sutiaji yang dimuat di salah satu media, yang intinya, agar Aremania demonstrasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menggelar doa bersama.
Dimana Sutiaji menyampaikan hal itu, sesaat usai memberi pandangan pada forum group discussion (FGD) terhadap perkembangan dinamika sosial bersama Forkopimda Kota Malang, di Mini Block Office Pemkot Malang, pada Jumat (2/12/2022).
Sementara itu, belum ada konfirmasi dari walikota Malang saat dihubungi melalui pesan WA hingga berita ini diturunkan. (yoe)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!