TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Jelang kontestasi Pemilihan Bupati (Pilbup) Trenggalek 2020, tensi politik di kota tempe kripik kini mulai memanas. Bahkan beberapa lembaga survey telah mengeluarkan prediksi yang membuat publik terkejut.
Pasalnya dari hasil survey yang dimulai pada tanggal (16-23/3) oleh lembaga survey Akurat Research & Consulting Indonesia (ARC Indonesia), petahana atau Bupati aktif Moch. Nur Arifin yang juga akan ikut kembali dalam perhelatan pemilihan Bupati memiliki popularitas yang tinggi yaitu masih diangka 83,2 persen. Namun hal tersebut berbanding terbalik, karena elektabilitas petahana saat ini masih di angka 15,7 persen.
“Survey tersebut diambil dari sample sebanyak 800 peserta dengan margin eror 3,5 %. Dari hasil survey tersebut menunjukkan popularitas Bupati aktif yang dipastikan akan maju lagi kembali masih terbilang tinggi,” kata Baihaki selaku Direktur Eksekutif ARC Indonesia, Jumat (27/3/2020).
Dijelaskan Baihaki popularitas petahana masih diangka 83,2 persen, kemudian di susul oleh Muhadi 69,8 persen, Puryono 61 persen, Panca Rahmadi 59 persen, Fathullah Sholeh 50,1 persen, Priyo Handoko 37,1 persen dan Eko Yuhono 29,3 persen.
Namun popularitas yang tinggi tersebut merupakan sesuatu yang wajar. Karena petahana dengan jabatannya sebagai Bupati memiliki kesempatan yang banyak untuk berinteraksi dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya.
“Meski secara popularitas tinggi, itu tidak menjamin tingkat keterpilihan atau elektabilitas. Karena terbukti dari hasil survey, elektabilitas petahana masih di angka 15,7 persen,” jelasnya
Dengan elektabilitas petahana 15,7 persen, Baihaki menerangkan bahwa elektabilitasnya terpaut tipis dan sangat mepet yakni dengan Muhadi diangka 15,1 persen. Kemudian di urutan berikunya ada Puryono 9,6 persen, KH. Fathullah Sholeh 7,2 persen, Panca Rahmadi 5,3 persen, Priyo Handoko 3,2 persen, Eko yuhono 1,4 persen sedangkan untuk pemilih yang belum memutuskan atau Undecided Voters sebanyak 42,5 persen.
Jika diamati dari hasil survey tersebut ada hal yang sangat menarik, karena elektabilitas petahana hanya beda tipis dengan Muhadi. Selisih elektabilitas antara petahana dengan Muhadi hanya selisih di angka 0,6 persen. Artinya posisi Patahana belum aman, apalagi Undecided Voters masih lumayan tinggi mencapai 42,5 persen.
“Berarti dengan waktu pelaksanaan Pilbup yang masih terbilang lama, maka sangat mungkin elektabilitas Patahana di lewati oleh Muhadi. Karena semua dinamika politik mungkin terjadi,” ungkap Baihaki.
Baihaki juga menyampaikan, dalam situasi saat ini tergantung semua bakal calon bagaimana melakukan kerja politiknya untuk turun langsung kepada masyarakat. Karena tingkat kehadiran para calon ditengah-tengah masyarakat sangat berpengaruh, bahkan akan mampu menarik masyarakat dalam menentukan pilihannya. (Rud)