BLITAR, SMNNews.co.id – Plt Walikota Blitar Santoso menyiapkan karantina khusus bagi warga Kota Blitar yang berasal dari luar kota untuk pencegahan masuknya Corona Virus Disease (Covid-19). Sebab beberapa waktu ini diketahui ada sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mudik ke kampung halamannya.
Rencananya tempat karantina ini berada di dua lokasi yang pertama di Rusunawa Batalion 511. Kedua adalah gedung SMPN 3 yang baru selesai dibangun yang kini belum ditempati.
“Ya tadi pagi kita cek lokasi di Rusunawa Batalion 511. Kita cek prasarananya seperti ketersediaan air dan listrik. Tadi juga bersama TNI Polri kita lakukan pembersihan seperti pembersihan dan perbaikan seperti kran rusak,” ungkap Plt Walikota Santoso, Rabu (8/4/2020).
Santoso memastikan dalam tiga hari kedepan tempat karantina bagi warga Kota Blitar sudah bisa terbentuk. Begitu juga pelaratan tempat tinggal mulai dari kasur, tempat tidur, meja, kursi yang layak sudah tersedia.
“Rusunawa Batalion ini karena tiga lantai mempunyai daya tampung 100 lebih. Insyaallah hari ini untuk inventarisasi tempat tidurnya sudah tercukupi dan siap untuk dipindah. Tiga hari mendatang sudah bisa ditempati,” terang Walikota yang perhatian dengan rakyatnya ini.
Meski menyiapkan karantina bagi warga Kota Blitar yang pulang dari luar kota atau luar negeri, Santoso tetap mengimbau agar sebaiknya masyarakat tidak melakukan mudik. Karena Covid-19 ini sulit dideteksi, bisa saja dalam perjalanan mudik ini masyarakat tertular atau sejak dari tempat bekerja yang berada di zona merah.
Akan lebih baik tidak melakukan mudik demi menjaga keluarga di kampung halaman aman dari infeksi virus yang menjadi pandemi di seluruh dunia ini.
Sedang karantina ini lebih ditujukan bagi yang terlanjur mudik atau dalam keadaan darurat semisal PMI yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dampak Corona sehingga tidak mendapatkan gaji bulanan.
“Lebih baik tetap tidak mudik. Bagi PMI yang kena PHK yang mau tidak mau harus pulang agar tidak terkatung-katung, Pemerintah Kota Blitar menyiapkan karantina ini. Jadi konsekuensi saat tiba di terminal bus dibawa mobil khusus ke karantina lalu dicek kesehatannya kalau sakit dirujuk ke rumah sakit, kalau sehat bisa pulang karantina mandiri, karena ini sudah protapnya,” tandasnya. (hms/jon)
Editor: Nanim
