SURABAYA, SMNNews.co.id – Kapolda Jatim Irjen pol Luki Hermawan didampingi Kabidhumas Polda Jatim Kombes pol Trunoyudho Wisnu Andiko dan Dirreskrimum Polda Jatim Kombes pol Pitra Andreas Ratulangie, menggelar konferensi pers terkait ungkap kasus pemalsuan akte dan surat perekaman E-KTP. Senin 17/02/2020.
Dalam keterangan persnya Kapolda Jatim menjelaskan, “tahun 2020 ini kita akan melakukan Pilkada serentak dengan adanya kasus ini tidak menutup kemungkinan modus pemalsuan dokumen ini akan menjadi marak.
“Dokumen ini nantinya digunakan terutama untuk kepentingan pencoblosan atau untuk keperluan independen.” Ungkapnya.
Polda Jatim akan bekerjasama dengan polda lain dan KPU untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan karena hal ini sangat rawan untuk digunakan penambahan suara di Pilkada serentak tahun ini.
Selain itu Polda Jatim juga akan melakukan koordinasi dengan Dukcapil, Imigrasi Pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya.
Diketahui pelaku pemalsuan dokumen ini berinisial AS (44) warga asal Blitar Jawa timur.dan AS ini sudah tujuh bulan dalam melakukan kejahatannya, sehingga dalam waktu tersebut mendapatkan keuntungan 1 Milyar.
Satu orang dikenakan tarif Rp 2 juta dalam satu paket pengerjaan pesanan, paket pesanan tersebut meliputi, Surat Akta kelahiran, KTP, Kartu Keluarga dan keterangan domisili.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas berupa, beberapa Stamp, 1 unit mesin Cetak/Printer, beberapa lembar Blangko kosong dan dokumen lain meliputi KK, KTP, Akte kelahiran dan surat domisili Palsu yang siap diedarkan kepemesan.
Diketahui para pemesan data palsu ini, berasal dari beberapa daerah termasuk dari luar Jawa timur diantaranya, Lampung, NTB, NTT, Jawa barat, Jawa tengah, Jawa timur dan Maluku.
Petugas akan terus mengembangkan temuan ini ke beberapa daerah lain, untuk mengungkap sindikat lainnya terlibat dalam kasus ini.(Bry)
