Ngawi, suaramedianasional.co.id – Komplotan begal yang selama Ramadhan ini sempat meresahkan warga Ngawi akhirnya tertangkap. Komplotan ini terdiri dari pemuda-pemuda usia 19-22 tahun dan terpaksa ditembak kakinya oleh polisi karena mencoba melarikan diri.
“Warga Paron dan Sekarputih yang menjadi korban dan kita akhirnya berhasil menangkap tersangka pelaku dan penadahnya,” ujar Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu.
Attoilah warga Paron dan Milawati warga Desa Sekarputih Kecamatan Paron, beberapa waktu lalu memang menjadi korban begal. Laporan mereka menuntun polisi pada para pelaku.
Polisi menangkap para pelaku masing-masing Abdul Rohim (19 th) warga Gendingan Kecamatan Widodaren, Putut Handoko Putro (21 th) warga Desa Jururejo Kecamatan Ngawi dan Arif Rudiansya (20 th) warga Desa Sekarputih Kecamatan Widodaren. Di samping itu juga meringkus Dwi Rachmad Santoso warga Yogyakarta sebagai tersangka penadah. “Jadi motor hasil pencurian dengan kekerasan ini diduga akan dijual di Yogya,” ungkap Kapolres.
Walau masih muda, ketiga begal ini tak segan melukai korban saat menjalankan aksinya. Hal ini seperti yang dikatakan Putut, seorang tersangka yang terpaksa duduk di kursi roda saat konferensi pers di Mapolres Ngawi, Rabu (15/05).
“Biasanya, kami minum-minum dulu, main gitar, ada korban yang lewat kami kuntit dan pepet kemudian dilempar helm sampai jatuh, ajak duel kalau perlu. Setelah itu mengambil motornya,” ujar Putut.
Polisi selain menyita dua kendaraan hasil kejahatan, juga mengamankan sebuah motor yang digunakan untuk menjalankan aksi perampasan oleh para tersangka berikut helm dan gitar mereka.
Aksi begal saat Ramadhan ini sempat menjadikan was-was warga Ngawi, terutama pekerja yang harus pulang malam di jalanan sepi. Masyarakat Ngawi pun memuji kinerja polisi yang sigap membekuk komplotan pelaku hanya selang beberapa hari pasca kejadian. (ari)