Penyaluran bansos tubai PKLW di Polres Ngawi, ditinjau anggita DPR RI, Johan Budi.
NGAWI, SMNNews.co.id – Senyum terkulum di bibir Endang, PKL dari Karangasri, saat keluar dari Mapolres Ngawi, Jl. J.A. Suprapto.
Berkali-kali ditepuknya dompet coklat yang kini menebal. Di dalamnya, ada tambahan uang sebesar Rp 1,2 juta yang baru diterimanya. Dia termasuk pedagang penerima batuan sosial tunai khusus PKL dan warung (PKL), yang disalurkan Polri.
“Saya baru saja buka lagi warung sekitar sebulan lalu setelah pembatasan semakin dilonggarkan. Alhamdulillah, ada tambahan modal,” ujarnya.
Di masa pandemi Covid-19, Polres Ngawi, Jawa Timur, menyalurkan bantuan tunai untuk ribuan pedagang kaki lima dan warung (PKLW).
Hal ini disambut gembira para pedagang, apalagi mereka mengaku memang memerlukan modal pasca berbagai pembatasan yang dilakukan pemerintah.
“Kami harapkan setelah ini benar-benar tidak ada lagi pandemi, ekonomi kami pun segera normal,” ungkap Endang.
Tak seperti bansos tunai lainnya, ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkannya. Selain data diri PKL dan pemilik warung, ada pengecekan langsung terkait aktifitas perdagangannyang dilakukan.
“Kami kerahkan Bhabinkamtibmas untuk mengecek langsung, termasuk memastikan bahwa pedagang itu belum pernah menerima bantuan serupa ddri pemerintah,” ungkap Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya.
Bantuan yang disalurkan Polres Ngawi, sampai akhir Oktober 2021 ditargetkan Rp3,5 miliar dengan masing-maisng pedagang mendapatkan Rp1,2 juta.
Penyaluran bantuan tunai itu, mendapat apresiasi dari anggota Komisi III DPR RI, Johan Budi S. Pribawa,, saat mantan juru bicara KPK itu mengadakan reses ke Ngawi, Selasa, 19 Oktober lalu.
Penyaluran bantuan yang dilakukan Polri melalui Polres telah melalui verifikasi ketat yang dapat mereduksi adanya salah sasaran.
“Saya mengapresiasi positif penyaluran dana bantuan warung dan PKL yang dilakukan Polres ini. Memakai tata cara verifikasi penerima bantuan yang baik dan ketat sehingga mereduksi kesalahan sasaran,” ungkap Johan Budi. ***
