HomeJAWA TIMURNGAWIPostur Prajurit Awak Caesar Jadi Fokus Kunjungan Dirbinlitbang Pussenarmed Kodiklat TNI-AD  

Postur Prajurit Awak Caesar Jadi Fokus Kunjungan Dirbinlitbang Pussenarmed Kodiklat TNI-AD  

           

Pembangunan kekuatan, kemampuan hingga pengembangan gelar TNI-AD, menjadi hal yang wajib untuk dilaksanakan.

Ngawi, suaramedianasional.co.id – Seiring perkembangan lingkungan strategis, serta perubahan spektrum pertempuran yang sangat dinamis, pembangunan kekuatan, kemampuan hingga pengembangan gelar TNI-AD, menjadi hal yang wajib untuk dilaksanakan.

Demikian dikatakan Dirbinlitbang Pussenarmed Kodiklat TNI-AD, Kolonel Arm Arif di sela-sela kunjungannya ke Mako Yonarmed 12/Kostrad. Selasa, 23 April 2019.

Menurutnya, kehebatan TNI-AD tidak hanya ditentukan oleh alat utama sistem senjata (Alutsista) yang modern saja. Namun, pembangunan kualitas SDM, postur prajurit yang baik dan kemampuan teknis yang profesional, merupakan tolak ukur utama guna mewujudkan satuan Artileri Medan yang handal.

“Disamping profesional, keberadaan Alutsista terbaru ini juga memerlukan dukungan postur prajurit Armed yang ideal,” katanya.

Guna mendukung terwujudnya hal tersebut, pihak Litbang Pussenarmed melakukan penelitian hingga pengumpulan data-data terkait postur prajurit Armed yang ideal dalam mengawaki setiap alutsista yang canggih tersebut.

“Data ini akan kita jadikan sebagai bahan kajian dalam penentuan program Armed ke depan,” tegasnya.

Terpisah, Danyonarmed 12/Kostrad, Mayor Arm Ronald, F. Siwabessy menambahkan, Artileri Medan sebagai salah satu kekuatan TNI-AD, saat ini berupaya mensinergikan tujuan peningkatan postur dan SDM prajurit dengan modernisasi Alutsista yang sudah berjalan di beberapa satuan Armed, termasuk diantaranya ialah Yonarmed 12/Kostrad yang dilengkapi dengan meriam 155 mm Caesar.

“Di samping profesionalisme prajurit menjadi hal yang mutlak, postur prajurit juga memegang peranan penting,” tegasnya.

Dengan amunisi meriam 155 mm Caesar yang saat ini digunakan, kata almameter Akmil tahun 2002 ini, tentunya prajurit harus memiliki tinggi dan berat badan yang ideal serta tidak memiliki kelainan anatomi. “ Agar saat melaksanakan proses penembakan, kecepatan serta ketepatan prosedur teknisnya tidak terganggu oleh postur prajurit yang tidak sesuai, sehingga penembakan dapat dilaksanakan secara optimal,” ungkapnya.(*)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Perdana Hadiri Panen Raya, Pangdam V Brawijaya Perintahkan Semua Dandim di Jatim Kawal Stabilitas Ketahanan Pangan

NGAWI, SMNNews.co.id - Pangdam V Brawijaya, Mayjen Rafael Granada Baay menghadiri raya padi di Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Kamis (19/4/2024). "Ini merupakan panen raya...

Bupati Blitar Beri Jawaban Atas PU Fraksi Tentang 3 Ranperda di Paripurna DPRD Kabupaten Blitar

BLITAR, SMNNews.co.id - DPRD Kabupaten Blitar kembali menggelar Rapat Paripurna bertempat di Graha Paripurna DPRD Kabupaten Blitar, Jumat 19/04/2024. Ada dua agenda yang dibahas dalam...

Bupati Asahan Batalkan Pelantikan Kepala UPTD di 22 Maret 2024

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sebanyak 49 orang Kepala UPTD TK, SD, SMP dan Kepala SPNF SKB Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan yang dilantik...