BANYUWANGI, SMNNews.co.id – Banyuwangi mendapatkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pusat. Salah satu desa yang mendapat bantuan tersebut yakni Desa kenjo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Dalam program tersebut Desa kenjo mendapat 94 unit BSPS.
Program BSPS ini diperuntukan bagi masyarakat yang rumahnya tak layak huni, masyarakat tersebut oleh pemerintah akan diberi bantuan berupa bahan bangunan senilai 20juta.
“Untuk Desa kenjo dapat 94 unit BSPS artinya masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut harus siap mengembangkan bangunan itu, misal untuk menyekat atau nambah kamar, karena bantuan ini sifatnya hanya untuk rangsangan saja agar masyarakat punya keinginan membangun,” kata kepala Desa Kenjo sofyan. (30/8/2022).
Dengan adanya bantuan ini masyarakat kenjo yang awal gubuk, rumahnya terbuat dari gedek atau anyaman bambu ataupun yang dianggap sudah tidak layak huni itu yang akan mendapatkan bantuan.
Baca Juga : Demi Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Kapolsek Gandeng Pemuda Tegaldlimo
“Semua bahan material ditanggung oleh pemerintah sesuai pengajuan, jadi kebutuhannya setiap rumah itu berbeda-beda asal tidak jauh dari anggaran yang sudah ditentukan oleh pemerintah yakni 20juta. Dana tersebut diberikan kepada penerima bantuan secara cas 2.5 jt untuk ongkos tukang, sisanya 17 juta berupa bahan material sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Sementara itu beberapa warga yang menerima bantuan BSPS tersebut sedikit kecewa dengan bahan yang dikirim oleh toko yang sudah ditunjuk oleh beberapa perwakilan penerima bantuan. Andik (63) warga Desa kenjo mengeluhkan bahan bangunan kayu dianggap asal-asalan. Pasalnya kayu yang dikirim semuanya masih basah, serta banyak yang bengkok dan ringan.
“Meski saya dapat bantuan dari pemerintah jika kayu yang dipakai untuk penyangga genteng membahayakan saya tidak berani ambil, saya lebih membeli sendiri meski daya harus hutang ditetangga. Saya takut kerobohan atap rumah, karena kayunya mudah patah dan ringan seperti kayu kapuk. Bahkan itu kayu jenis sengon, jabon yang untuk bahan triplek,” ujarnya.
Padahal ketentuan dari Direktorat rumah Swadaya, jenderal Perumahan, kementrian Pekerjaan umum dan permukiman telah menetapkan kreteria bahan bangunan kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan ciri- ciri sebagai berikut yang pertama kayu harus keras, kering, berwana gelap, tidak ada retak dan lurus.
Sementara itu pemilik toko CV. Risky Agung Jaya, Dwi Giliyantoro, yang sudah ditunjuk sebagai penyedia bahan material untuk Program BSPS menyampaikan, toko saya memang melayani bahan bahan material bangunan untuk BSPS di Desa kenjo, seperti batako, pasir, semen pokok keperluan bangunan yang dibutuhkan saya sediakan.
“Untuk batako masih kurang sedikit jika untuk kebutuhan pasir sudah cukup dan kayu ini yang telat karena prosesnya kan memang lama dari penebangan hingga pengirimanya,” tuturnya.
Baca Juga : Marak Isu Naiknya BBM, 2 Warga Nganjuk di Tangkap Akibat Nekat Menimbun BBM
Menanggapi atas apa yang dikatakan oleh warga yang menerima bantuan BSPS, kayu yang saya kirim itu jelek atau tidak layak ya silahkan saya ini kan hanya sebatas toko artinya melayani sesuai permintaan pembeli.
“Kayu yang saya kirim itu jenis kayu lokal sesuai permintaan, kayu lokal itu kan banyak macamnya termasuk kayu kapuk itu bisa jadi, pokok saya dapat pesanan kayu lokal ya saya beli ke patner dan saya rasa patner juga sudah tau, jenis reng kayu, usuk atau glandar. Intinya itu saya jual kayu lokal sesuai permintaan dan perlu diketahui jika ada yang patah saya siap meretur,” tegasnya. (rica)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!