MADIUN, SMNNews.co.id – Varian baru Covid-19 terutama Omicron, menjadi perhatian banyak pihak. Masyarakat Kabupaten Madiun pun diminta untuk waspada pada penyebarannya.
Perihal Omicron juga dibahas dalam rakor pengendalian penyebaran varian Omicron, di Surabaya, Senin (24/1/2022). Bupati Madiun, Ahmad Dawami, juga hadir dalam rakor itu.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, selaku pimpinan Rakor menuturkan, kasus covid-19 di Indonesia diprediksi memuncak diakhir Februari, sehingga perlu kolaborasi untuk melindungi 270 juta rakyat Indonesia.
“Dengan kita berkolaborasi dan bersinergi akan mampu menurunkan kurva Covid 19 varian delta,” ujar Khofifah. Senin (24/1/2022).
Khofifah juga memberikan atensi khusus untuk para Pekerja Migran Indonesia. Kepala daerah agar memberikan fasilitas dengan menjemput para PMI yang sudah selesai dilakukan isolasi. saat pulang ke rumah PMI harus dalam keadaan yang sehat.
“Mohon bapak, ibu bupati atau walikota, berkenan menjemput mereka (para PMI),” jelasnya.
Puncak kenaikan virus omicron yang diprediksi terjadi pada awal bulan Maret juga disampaikan Epidemiolog Universitas Airlangga Surabaya, Prof Windhu Purnomo.
Namun, menurut Prof Windhu peningkatan kasus tidak akan setinggi kasus Covid-19 varian Delta pada Juni, Juli, dan Agustus 2021.
”Puncak varian Omicron di Jawa Timur diprediksi akan terjadi pada Februari. Total kasus kami prediksi ada seperlima dari kasus tahun lalu sebanyak 1.198 pasien. Artinya akan ada 225 pasien Covid-19 varian Omicron,” kata Windhu.
Hasil rapat pimpinan daerah bersama Forkompinda Jatim itu, membua sejumlah warga Madiun terus waspada. Apalagi di wilayah Madiun, varuan Omixron sudah pula mengancam.
“Saya khawatir tapi tak perlu panik. Sekarang memang saya sekeluarga lebih taat prokes,” ungkap Bambang, seorang warga Madiun. (penulis: Dodik Eko P)