Ngawi, suaramedianasional.co.id – Yusnita Arga (36 thn) tak hanya berusaha menyimak materi tentang seluk beluk Pemilu, dalam Bimtek Relawan Demokrasi di Hotel Sukowati, Kamis (23/1). Perempuan berhijab ini juga berusaha membaca gerak bibir yang dilakukan Komisioner KPU yang tengah membawa materi tentang Pemilu 2019. “Dulu saya juga tidak tahu mengapa harus mencoblos, sekarang sudah tahu pentingnya arti menggunakan hak pilih,” kata ibu dua anak ini.
Yusnita yang tinggal di Perumnas Prandon Ngawi ini mengaku semula hanya diminta membantu kawannya sesama tunarungu untuk mendaftar jadi relawan demokrasi rekruting KPU. “Saya izin sama suami juga dibolehkan,” ujarnya.
Kini Yusnita sudah siap mengemban tugasnya sebagai Relasi KPU dan akan memberikan sosialisasi pentingnya menggunakan hak pilih bagi penyandang disabilitas, khususnya tunarungu. “Bagi tunarungu pun penting untuk datang ke TPS, mengenali calonnya dan menggunakan hak pilih, mendukung terciptanya Pemilu berkualitas,” ungkap Yusnita yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan membaca gerak bibir ini.
Salah satu yang akan dilakukan Nita, sapaan akrabnya, adalah menerangkan tentang Pemilu dan mengajak serta untuk tidak golput di komunitasnya, sesama penyandang tunarungu. “Saya akan terangkan pada mereka mengapa penting untuk memilih saat Pemilu,” janjinya. (ari)