Blitar, SMNNewsco.id – Program yang didengungkan Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah yaitu pendidikan gratis dari TK sampai Perguruan Tinggi pada waktu kampanye, sampai saat ini belum terwujud.
“Program pendidikan kuliah gratis punya tujuan yang mulia dan seperti keinginan masyarakat Kabupaten Blitar, oleh sebab itu saya mengingatkan agar program tersebut segera di jalankan dahulu, daripada lama berwacana tapi tidak terealisasi. Kalaupun ada kelemahan dari program, itu adalah satu bagian dari evaluasi, tapi terpenting keberanian mengeksekusi tidak sekedar wacana,” tegas Suwito yang juga sebagai Sekretaris DPC PDI perjuangan, Kamis(10/2/2022)
Hal ini membuat Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto angkat bicara dengan mengingatkan agar program tersebut segera dijalankan.
Dirinya mendengar bahwa program beasiswa kuliah hanya untuk siswa yang di perguruan tinggi negeri saja. Hal tersebut mungkin berbeda dengan janji kuliah gratis, yang diterjemahkan masyarakat bisa di perguruan tinggi negeri atau swasta.
Suwito menambahkan, bila nanti program sudah berjalan, akan diberikan evaluasi. Apakah kekurangan secara anggarannya, mungkin bisa diberikan tambahan.
“Memang, APBD Kabupaten Blitar masih mempunyai keterbatasan. Sebab tidak hanya bidang pendidikan, bidang lain seperti infrastruktur, kesejahteraan ekonomi, sosial dan lainnya juga membutuhkan anggaran.” Ujarnya.
Harapannya, Bupati bisa duduk bersama untuk merumuskan program yang inovatif dan kreatif. Sehingga dengan anggaran APBD yang tidak terlalu besar ini bisa mencakup untuk memenuhi segala bidang, dan aspek pembangunan yang dilakukan pemerintah.
“Kita dari DPRD banyak mendengar aspirasi dari berbagai pihak yang mengeluhkan bahwa di bidang-bidang yang memang ada, juga belum teranggar kan. Makanya perlu dikomunikasikan, disinkronkan mana yang memang penting dan mendesak untuk disegerakan, yang kira-kira tidak bisa sekarang, ya nanti.” Tandasnya.
Menurutnya, untuk saat ini yang mendesak adalah bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi. Caranya dengan pemberdayaan masyarakat dengan program pembangunan padat karya.
“Program seperti ini sangat mengena, orang dapat bekerja, ekonomi dapat pulih kembali serta dapat membangun daerah. Jadi semua tercakup, inilah yang disebut inovasi daerah,” tutup Suwito. (adv/bonaji)