NGAWI, SMNNews.co.id – Ribuan lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Ngawi menanti pencairan Bantuan Operasional Pendidikan ( BOP) dampak Covid -19.
Pemberitahuan dari Kementerian Agama (Kemenag), bantuan tersebut diterimakan untuk lembaga pendidikan Quran (LPQ), madrasah diniyah takmiliyah (MDT) dan pondok pesantren.
Pencairan yang ditunggu adalah tahap kedua, karena tahap pertama sudah pernah dikucurkan.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren ( Kasi PD Pontren) Kemenag Ngawi, Sunadi, mengungkap bahwa pihaknya bukan yang berwenang mengucurkan dana.
Tuhas Kemenag Ngawi, kata Sunadi, hanyalah melakukan verifikasi data pada calon-calon penerima dana BOP dampak Covid-19 tahap kedua tersebut.
“Kami masih melakukan verifikasi data penerima bantuan,” ujar Sunadi
Surat dari Kemenag Pusat menerangkan, LPQ akan menerima bantuan masing-masing Rp 10 juta, MDT sebanyak 15 juta per lembaga sedangkan untuk pondok pesantren menerima dana antara Rp 25 juta sampai Rp 50 juta tergantung besar kecilnya pesantren.
“Belum tahu akan dicairkan kapan karena masih verifikasi lebih dulu,” tukas Sunadi.
Salah satu yang berjarap bantuan Kememag itu misalnya Tarmudzi, pengasuh TPQ Al Falah, Dusun Punukan, Desa Pakah, Kecamatan Mantingan.
Tarmudzi mengharapkan dana bantuan dampak covid tersebut karena dapat berguna untuk operasional dan keperluan lembaganya. Dia juga berharap, bantuan akan diterima dalam bentuk dana yang utuh tanpa potongan apapun.
“Saya harap bantuan tersebut segera cair, dan bukan dalam bentuk barang atau seladar buku iqro, namun pendanaan yang utuh seperti dijanjikan,” ungkap Tarmudzi. (iko)