NGAWI, SMNNews.co.id – Langit hari itu biru terang, mentari terik. Namun peluh bercampur air mata, berleleran di wajah ribuan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Ribuan orang berseragam hitam sabuk putih berbaris rapi. Sebagian wajah tampak sembab, namun tetap kukuh tegap, takzim menunduk, menyambut peti jenazah pendekar senior, Niti Hadi Suyitno.
Begitulah anggota PSHT di Ngawi memberi penghormatan terakhir untuk almarhum yang akrab disapa Mbah Niti, sebelum dimakamkan di desanya, Waruk Tengah Kecamatan Pangkur.
Mbah Niti (66 thn), meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, Senin dini hari pukul 01.16 WIB, (24/7/2023). Isak tangis keluarga dan kerabat pun mengiringi pemakaman anggota DPRD Ngawi itu.
“Selama ini almarhum dikenal ramah dan rendah hati, selain itu penuh tata krama. Selalu berbahasa Jawa halus bahkan pada orang yang lebih muda,” ungkap Dwi Rianto Jatmiko, Wakil Bupati sekaligus Ketua IPSI Ngawi.
Aktifitas Mbah Niti, sapaan akrab anggota Komisi 2 DPRD Ngawi ini, memang sarat. Saat PSHT melakukan tradisi pengesahan warga baru di bulan Muharram seperti ini, Mbah Niti dipastikan sibuk.
Sebagai Ketua PSHT ranting Pangkur, Niti aktif hadiri prosesi pengesahan. Begitu pun Minggu hingga Senin dini hari. Tetapi saat perjalanan pulang, mantan kades itu mengalami kecelakaan.
Sebuah truk diduga menabrak motor Mbah Niti di jalur ring road Kota Ngawi. Purnawirawan polisi itu meninggal di TKP, sedang pengemudi truk kabur tak mau bertanggung jawab.
“Kami sungguh tidak menyangka musibah ini terjadi, beliau selama ini dikenal sebagai sosok pengayom di antara kami yang masih junior ini,” ujar Yusuf salah satu warga PSHT.
Ucapan duka cita, karangan bunga dan doa telah mengantarkan Mbah Niti ke peristirahatan terakhir. Kini, keluarga dan masyarakat menunggu hasil penyelidikan kasus tabrak larinya. Menanti kerja keras polisi agar secepatnya dapat diungkap. ***
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!