
NGAWI, SMNNews.co.id – Kabupaten Ngawi akan tetap bertahan dengan program-program pertanian ramah lingkungan berkelanjutan dan kegiatan ketahanan pangan. Hal ini berlaku setidaknya dalam 20 tahun mendatang.
Hal itu dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, yang diparipurnakan Bupati bersama DPRD Ngawi, 4-5 Juli 2024 lalu.
Arah pembangunan Ngawi dua dasawarsa mendatang itu juga disetujui keenam fraksi di DPRD Ngawi. Menurut Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar, program pertanian berkelanjutan paling sesuai dengan kondisi Ngawi yang agraris.
“Pengesahan Perda RPJPD ini juga menjadi penentu arah kebijakan daerah dalam 20 tahun mendatang, siapapun nanti Bupati Ngawi,” ungkapnya.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengatakan bahwa RPJPD 2025-2045 itu akan tetap menjadikan kebijakan nasional yakni menuju Indonesia Emas 2045 sebagai acuan. Dia juga meminta ada akselerasi untuk target yang kini sudah diraih.
“Saya minta ada peningkatan dan percepatan. Kalau suatu target bisa diraih dalam tiga tahun mengapa harus menunggu lima tahun?,” ujarnya.
Ony mengakui, ada konsekuensi tersendiri atas komitmen membangun pertanian. Misalnya, pemkab harus mampu untuk konsisten menangkal gerusan kepentingan industri, modernisasi maupun kebutuhan permukiman atas lahan pertanian.
“Kita berkomitmen untuk ketat dan patuh pada ketentuan lahan sawah dilindungi (LSD), membangun Kawasan Industri Ngawi (KIN) tanpa mengurangi lahan sawah dan mengarahkan industrialisasi maupun pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertanian,” ungkapnya.
Konsekuensi lain atas komitmen Pemkab itu harus pula disadari oleh ASN. Sebagai ujung tombak pelaksana program, ASN dituntut mampu menyesuaikan kinerjanya.
Saat ini, indikator terpenting dari capaian kerja pemerintah, yaitu reformasi birokrasi yang memiliki kemanfaatan berdampak. Manfaat itu dirasakan masyarakat dan bukan semata di tataran admisnitratif.
“Capaian kinerja pemkab nantinya bukan lagi pada indikator administratif namun dari capaian faktual seperti pengentasan kemiskinan, penurunan stunting, peningkatan investasi dan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat,” beber Ony Anwar.
Saat ini kondisi Ngawi tercatat dengan tingkat kemiskinan 14,4 persen. Namun program pertanian dan ketahanan pangan menurut Ony Anwar, tetap akan jadi andalan dan dia optimis melalui hal itu, kesejahteraan masyarakat akan tercapai.
Bupati Ngawi ini pun mengklaim, berkat konsistensi untuk melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, Ngawi akan bisa menurunkan angka kemiskinan menjadi 12 persen di akhir tahun 2024 ini. ***
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!