NGAWI, SMNNews.co.id – Meski Samino, warga Dusun Bendo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron sulit merespon saat diajak bicara, namun raut wajahnya terlihat senang. Dia tersenyum, sesekali diremasnya lengan baju batik lengan panjangnya.
Saat ini, Samino sudah bisa tinggal di rumah layak. Dindingnya kini sudah tertutup rapat, lantainya pun diplester, kamar mandi telah ada di dalam rumah, tak perlu dia jauh-jauh menuntaskan keperluannya.
Sebagai pria uzur yang tinggal seorang diri, Mbah Samino, menjadi salah satu penerima rehab rumah tinggal layak huni (Rutilahu) bersumber APBD Provinsi. Rumah itu kini lebih rapi dan bersih untuk dia tinggali.
Di rumah Samino inilah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menggunting pita, menandai peresmian program Rutilahu, Kamis (3/8/2022).
Rutilahu merupakan program Pemprov Jatim dan menggandeng pelaksanaan dengan TNI. Ada 15 Kodim di jajaran Kodam V Brawijaya yang melakukannya, termasuk di Ngawi dengan merehab 172 unit rumah.
Komandan Kodim 0805 Ngawi, Letkol Adi Wirawan, mengatakan, rumah Rutilahu yang dikerjakan para anggota Kodim Ngawi, standar luasnya 4×6 meter dengan total dana Rp17,5 juta per unit rumah.
“Tentu saja, kami juga berterimakasih dengan masyarakat sekitar. Berkat gotong royong warga maka Rutilahu di Ngawi bisa lancar dan tuntas,” ungkap Letkol Adi Wirawan.
Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Nurcahyanto, memuji peran seluruh prajurit dalam bergotong royong bersama masyarakat desa untuk mewujudkan program Rutilahu dari Pemprov Jatim.
“Apabila dicermati, hasil capaian fisik melebihi estimasi dananya. Ini berkat kerjasama yang baik antara TNI bersama masyarakat,” ungkap Mayjend Nurcahyanto.
Sedangkan Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, di depan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, melaporkan bahwa program Rutilahu, membantu terwujudnya rumah tinggal yang lebih baik untuk warga tidak mampu.
“Selain Rutilahu, dilaksanakan pula program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 335 unit dan RTLH dari APBD kabupaten untuk 222 rumah serta rehab rumah dari Baznas,” lapor Ony Anwar.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa Rutilahu adalah merenovasi rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni. Rutilahu juga merupakan bagian penting dalam proses percepatan (akseleratif) pembangunan dari seluruh elemen di Jatim.
Rutilahu juga melibatkan banyak elemen, seperti Baznas, pemerintah daerah dan TNI. Sehingga gotong royong menjadi kunci keberhasilan pencapaiannya.
“Gotong royong adalah kuncinya, hasilnya bisa melebihi standar, waktu pengerjaan lebih cepat dan anggaran pun efektif,” katanya.
Peresmian Rutilahu dari Ngawi itu juga disaksikan Forpimda belasan daerah lain penerima program serupa, secara virtual. Gubernur pun berdialog dengan penerima program Rutilahu di Lamongan dan Sampang, secara online.
Gubernur Khofifah di Ngawi juga menyaksikan pemberian vaksin booster. Usai peresmian Rutilahu, dia mengakhiri kunjungannya dengan datang ke Benteng Van Den Bosch di Kota Ngawi, yang kini mendekati paripurna renovasi. ***