HomeBERITASegini Jumlah Anggaran APBD Pembangunan Jalan Di Trenggalek Disoal Warga

Segini Jumlah Anggaran APBD Pembangunan Jalan Di Trenggalek Disoal Warga

Proses pembangunan jalur penghubung Munjungan – Panggul yang di soal warga

TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Pekerjaan peningkatan jalan jalur Munjungan – Panggul di soal warga, di kutip dari lpse.trenggalekkab.go.id anggaran pelaksanaan pekerjaan jalan tersebut digelontor dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Trenggalek tahun 2019 dengan satuan kerja dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dengan sistem pengadaan berupa tender tersebut pekerjaan di menangkan oleh PT. Ridlatama Bangun Usaha dari Kabupaten Mojokerto. 

Dalam LPSE, tercatat nilai pagu pada kegiatan tersebut sebesar Rp 13.500.000.000 (13 milyar 500 juta rupiah) sedangkan nilai HPS sebesar Rp 13.234.231.499,98 (13 milyar 2 ratus 3 puluh empat juta dua ratus tiga puluh satu ribu empat ratus sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh delapan sen). Sedangkan untuk pemenang pekerjaan ini yakni PT. Ridlatama Bangun Usaha memenangkan tender dengan nilai penawaran Rp 10.801.200.000,80 (Sepuluh milyar delapan ratus satu juta dua ratus ribu koma delapan puluh sen). PT tersebut memenangkan tender dengan penawaran yang diajukan dalam bersaing bersama tiga PT lainnya dengan penawaran sekitar Rp 13 milyar. 

Hanung Kurniawan salah satu warga setempat menjelaskan bahwa anggaran peningkatan jalan tersebut merupakan dari APBD Kabupaten dengan nilai pagu Rp 13 milyar, untuk jarak yang akan dikerjakan sekitar 15 kilometer, sedangkan batas waktu pengerjaan SPK dimulai dari bulan juli sampai 25 November 2019. Kekecewaannya bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai satu bulan setelah SPK turun, jadi baru dikerjakan sekitar akhir september kemarin. 

“Sehingga untuk saat ini jalan yang telah di dikerjakan baru sekitar 2,5 kilometer. Selain buruknya kualitas, masyarakat sendiri sudah pernah mengingatkan dan bertemu kepada pihak PT, namun hanya bilang akan di benahi dan ternyata kenyataannya hasilnya tetap buruk,” tutur Hanung, Jumat (8/11/2019) 

Hanung juga menerangkan bahwa dalam proses pengerjaannya sendiri, dari awal sudah banyak kendala. Sedikit-sedikit alat yang dipakai rusak sehingga sering berhenti dan tidak melakukan kegiatan pekerjaan, mungkin saja alat tersebut memang tidak layak untuk mengerjakan dijalur pegunungan seperti ini.

Bahkan material aspal sendiri kurang memenuhi syarat, sehingga sudah tidak layak meski baru saja dikerjakan. Bahan aspal sendiri sebenarnya sampai di lokasi masih panas, karena menunggu alat untuk melakukan pekerjaan ada saja alasannya akhirnya aspal tersebut sudah dingin ketika aspal akan di kerjakan. 

“Bahkan pada saat hujanpun juga dikerjakan, padahal di waktu hujan seharusnya pekerjaan berhenti sejenak. Dasar jalan yang penuh air pun saat di beri aspal tidak di keringkan terlebih dahulu,” tuturnya

Ditambahkan Hanung, dari adanya permasalahan tersebut warga hanya meminta agar pekerjaan tetap dikerjakan sampai tuntas dan selesai dengan hasil yang memuaskan. Karena ia merasa pekerjaan yang dilakukan sangat tidak layak dan hasilnya bisa membahayakan pengguna jalan. (rud)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Bupati Asahan Resmikan Kantor DPD IPK Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Bupati Asahan H. Surya, BSc meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Asahan yang berada di Komplek Graha...

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Halal Bihalal dan Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Dalam rangka mempersiapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar tahun 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten...

Pendataan PBB-P2 Tahun 2024 Mulai Disosialisasikan, Ini Kata Pj Bupati Jombang!

JOMBANG, SMNNews.co.id - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pendataan PBB-P2 Tahun 2024 di pendopo Kabupaten Jombang pada Selasa...