TULUNGAGUNG, SMNNews.co.id – Sekolah Alam Mutiara Umat adalah sekolah yang melejitkan potensi anak tanpa membebani siswanya. Anak menjadi semangat belajar karena berada dalam lingkungan alam terbuka. Sekolah ini juga menerima anak berkebutuhan khusus (Inklusi), Kamis (11/6).
Anak belajar lebih baik jika diciptakan di lingkungan alamiah seperti rumah panggung, rumah pohon, rumah kloneng, rumah joglo dan playground, sehingga anak bisa bereksplorasi.
Sekolah Alam Mutiara Umat tersebut dikelilingi oleh ratusan tanaman dan pohon yang berkolaborasi seperti pohon jati, pohon beringin, pohon asam, matoa, pohon sawo manila, pisang kipas dan masih banyak lagi. Diantara pohon yang paling menarik dan disukai anak-anak adalah pohon hura (dinamit) karena bila bijinya mengering akan meledak untuk menyebarkan bijinya, dan ini merupakan salah satu obyek pengamatan dalam pembelajaran anak.
Sekolah ini melejitkan potensi dengan mengeksplorasi kemampuan dan potensi masing-masing anak dengan keunikannya. Sehingga dibutuhkan guru dan orang tua sebagai pengarah dan pembimbing. Pembelajaran akan lebih mengarah dan mengena, bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru dan siswa. Anak langsung bereksperimen melalui kegiatan.
Sekolah Alam Mutiara Umat berada di Kelurahan Panggungrejo menerima siswa dari tingkat PAUD sampai SMP. Dan utama mereka dididik dengan pola berfikir, pola sikap atau tingkah laku berlandaskan Islam.
Divisi Penelitian dan Pengembangan sekolah Alam Mutiara Umat Ari Susanti S.TP menguraikan, “Untuk anak berkebutuhan khusus tidak dipisah dengan anak-anak yang lain, mereka belajar bersama, bermain bersama dan belajar bersosialisasi dengan teman-temannya. Dalam satu kelas ada beberapa anak berkebutuhan khusus bergabung dengan anak lainnya.”
“Tahun 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19 animo masyarakat Tulungagung sangat antusias dalam menyekolahkan anak- anaknya di sini.”
“Anak-anak berkebutuhan kusus, mereka belajar life skills sesuai dengan kebutuhan mereka, supaya mereka bisa mandiri. Harapan kami, sekolah Alam Mutiara Umat sebagai alternatif para orang tua yang ingin anak-anaknya tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga cerdas secara spiritual, emosional, terasah leadershipnya sehingga menjadi anak-anak yang tahu visi misi hidupnya untuk masa depannya,” terang Ari Susanti. (Gusty Indh)