Trenggalek, suaramedianasional.co.id – Setelah gagal naik tingkat ke Liga 2, klub Kebanggaan masyarakat Trenggalek, Persiga terus menuai kritik dari para pemerhati sepakbola. Selain menganggap keberadaan pemain luar daerah di skuad Persiga tidak terlalu istimewa, target yang diusung manajemen juga tidak jelas. Lebih mengherankan lagi, Alvin dkk yang kala itu Juara Liga 3 harus kandas ditangan tim underdog, Persedikab Kediri.
“Kejadian tahun kemarin cukup menyesakkan dada. Diarsiteki pelatih berpengalaman justru gagal memberi kado manis publik Trenggalek, ” terang Hariyanto Sutrasman, Sekretaris Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Trenggalek, Rabu (6/2). Sutras, mengatakan jika pemain luar daerah yang gagal mengangkat prestasi tim kemampuannya tidak jauh berbeda dengan pemain lokal.
Selain itu, dominasi pemain luar daerah juga memengaruhi daya tarik penonton. “Liga 3 itu masih kategori amatir jadi tidak ada salahnya jika mencoba putra – putra daerah menjadi bagian skuad tim, ” ungkapnya.
Pria yang juga menjadi abdi negara ini berharap kepada pihak menejemen untuk berfikir ulang menggunakan jasa pemain dan pelatih luar daerah karena banyak pemain lokal yang memiliki kemampuan bagus.
Menurutnya, kompetisi internal harus segera dihidupkan lagi agar bisa mencetak pemain – pemain handal dan bisa mengisi skuad Persiga.
“Koni harus berani menaikkan anggaran untuk sepak bola jika ingin mengembalikan kejayaan Persiga, ” ucapnya.
Selanjutnya, menurut dia, untuk menghadapi kompetisi Liga 3 tahun ini pihak menejemen harus segera mengambil langkah agar persiapan tim bisa maksimal.
Beberapa pemain lokal hasil binaan klub bisa dimanfaatkan sekaligus menguji kualitasnya.
“Saya optimis jika kompetisi internal digelar akan bermunculan pemain – pemain berbakat di Bumi Menak Sopal (sebutan lain Kabupaten Trenggalek, Red) dan gairah sepakbola akan menggelar, ” katanya.
Dikatakan dia, untuk kompetisi Liga 3 belum ada kejelasan pelaksanaannya tetapi tetap akan di gelar tahun ini dan Persiga akan merangkak dari bawah yaitu, ikut babak penyisian regional Jatim. “Mudah – mudahan tahun ini bisa meraih hasil maksimal walaupun harus realistis, “pungkasnya. (ags)