NGAWI, SMNNews.co.id – Bola politik di Pilkada Ngawi 2020, makin kuat menggelindingkan calon tunggal.
Calon itu adalah Ony Anwar (kini menjabat wakil bupati) dan Dwi Rianto Jatmiko (Antok, kini Ketua DPRD Ngawi). Klaim mereka, sudah mengantongi rekomendasi dari 80 persen partai pemilik kursi di DPRD Ngawi.
“Kami hanya tinggal tunggu rekomendasi dari PPP yang sekarang tengah diproses, dan dari PAN yang belum diputuskan dari pusat,” ujar Dwi Rianto Jatmiko atau acap disapa Antok.
PPP sendiri hanya memiliki 1 kursi, sementara PAN ada 3 kursi. Apabila tidak menjatuhkan rekomendasi pada pasangan Ony-Antok pun, perolehan kedua parpol tersebut jika digabungkan, juga belum memenuhi syarat untuk mengusung sendiri calon lain.
Antok yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi ini membenarkan bahwa sebelum resmi mendaftar, dia harus sudah mundur dari jabatan Ketua DPRD maupun keanggotaan di dewan.
“Ini memang berbeda dengan Pak Ony yang menjadi wabup, beliau cukup cuti saat kampanye. Kalau anggota DPRD harus mundur,” ungkapnya.
Pendaftaran calon sendiri direncanakan 4-6 September 2020. Pernyataan mundurnya Antok harus disampaikan dalam paripurna untuk diproses pengajuannya ke gubernur.
Walau siap mundur, PDIP sendiri belum menunjuk pengganti. Sebagai Ketua PDIP Ngawi, Antok menyatakan hal itu akan dipikirkan usai Pilkada.
“Selama belum ada pengganti, nanti fungsi tugas ketua dilaksanakan oleh seluruh pimpinan lain,” ungkapnya.
Hal ini dapat dilakukan karena jabatan pimpinan DPRD adalah kolektif kolegial.
“Usai pilkada akan dibahas kembali, dari PDIP siapa yang layak menduduki jabatan Ketua DPRD,” tukasnya.
Di internal PDIP Kabupaten Ngawi sendiri, ada beberapa nama yang sempat mencuat seperti Yuwono Kartiko yang kini sebagai Ketua Fraksi PDIP, Bambang Sri Saloka, Slamet Rianto serta Heru Kusnendar. (ari)