BANGKA BELITUNG, SMNNew.co.id – Sudah sekian tahun belakangan ini Pelabuhan Mentok di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung (Babel) tidak difungsikan lagi teruntuk kapal-kapal berbobot besar, karena kondisi pelabuhan tersebut tidak memungkinkan lagi untuk tempat bersandar dan bongkar muat akibat dangkal berlumpur.
Menurut hasil dan kajian beberapa instansi bahwasanya kondisi pelabuhan sulit untuk dikembangkan disisi darat maupun disisi lautnya, itupun disisi darat sendiri untuk pengembangannya tertentu, ungkap Kepala KSOP Kelas IV Mentok Capt. I Made Suartana melalui Petugas Lalu lintas Angkutan Laut dan usaha pelabuhan KSOP Mentok Rahman Fajrin, Rabu (20/09/23).
Rahman juga menjelaskan, di area pelabuhan mentok itu sendiri ada beberapa situs cagar budaya yang tidak bisa diganggu keberadanya, karena sudah ditentukan sebagai area cagar budaya dan maka dari itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Kementerian Perhubungan Laut dengan ini memindahkan pelabuhan itu kepelabuhan yang baru yaitu Pelabuhan Tanjung Ular, yang mana sekarang ini sudah dioperasikan sejak Juli lalu dan juga sudah dikunjungi presiden RI Joko Widodo.
“Dengan adanya Pelabuhan Tanjung Ular kita harapkan semua akses masuk untuk ke Bangka Belitung bisa terpenuhi, karena di Pelabuhan Tanjung Ular sendiri tidak berpengaruh dengan pasang surut, meskipun air surut kapal-kapal bisa melakukan kegiatan dan aktivitas dipelabuhan tersebut,” ujarnya.
“Keunggulan dari Tanjung ular sendiri karena tidak berpengaruh dengan pasang surut, meskipun pasang surut sekalipun kapal masih tetap bisa bersandar di dermaga sedangkan untuk pelabuhan mentok sendiri terkendala dengan pendangkalan alur pelayaran dan untuk kegiatan kargo sudah kita arahkan semua untuk kapal-kapal bungkar muat di tanjung ular,” tutupnya. (jhoni)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!