
KOTA MALANG, SMNNews.co.id – Susu menjadi menu andalan saat uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lowokwaru 3, Kota Malang pada Agustus sampai Desember lalu, biasanya para siswa minum susu dulu, baru kemudian makan menu lainnya.
Dalam skema uji coba lalu, pihak ketiga mempersiapkan makanan mulai pukul 09.00 WIB, dan makanan siap diantar ke sekolah pada pukul 10.00 WIB, dan makanan tiba di sekolah pukul 10.20 WIB.
Makanan langsung disiapkan di setiap kelas sampai pukul 11.00. Pada pukul 11.30 WIB, semua siswa harus cuci tangan dulu, baru kemudian menyantap MBG.
Tempat makanan akan dikumpulkan dan diantar kembali ke pihak yang mengantar.
SDN Lowokwaru 3 melakukan aktivitas itu setiap Senin sampai Jumat sejak Agustus sampai Desember 2024. Kepala SDN Lowokwaru 3, Anis Yuniati mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang bekerja sama dengan Gojek sepanjang uji coba tersebut.
Gojek menjadi penyedia makanan untuk 430 siswa di SDN Lowokwaru 3.
“Para guru juga sempat dapat makan bergizi mulai Agustus hingga Oktober. Setelah itu tidak ada lagi makan bergizi untuk guru,” kata Anis kepada.
Ada tiga operator yang bertugas mengatur pemesanan makan bergizi di SDN Lowokwaru 3.
Operator ini yang berkomunikasi dengan Gojek untuk memastikan ketersediaan makanan dan jadwal distribusi.
Selama uji coba tersebut, Gojek memilih dua rumah makan untuk menyiapkan makanan bagi para pelajar. Tapi sejak Desember, pihak penyedia hanya memilih satu rumah makan saja.
“Sebelum memilih menu, ada rekomendasi dulu dari Dinas Kesehatan (DInkes) Kota Malang. Petugas dari Dinkes akan survei untuk melihat nilai gizi, kebersihan, pilihan menu, dan kesehatannya. Semua ada pengawasan dari Puskesmas Kendalsari,” ujarnya.
Menurut Anis, program MBG sangat bagus untuk mendukung tumbuh kembang anak. Menu yang diberikan setiap hari juga berbeda-beda sehingga siswa tidak bosan.
“Anak-anak paling suka minum susu. Biasanya susunya habis duluan, baru makanannya,” terangnya.
Sebelum ada MBG, para siswa SDN Lowokwaru 3 selalu membawa bekal dari rumah.
“Setelah ada makan siang ini, anak-anak tetap membawa bekal, tapi tidak banyak. Jadi, uang sakunya bisa ditabung,” urainya. (yoe)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!