HomeBERITATerbuka dan Tak Terpasang Septictank, WC dari Program Sanitasi Desa Jadi Sorotan

Terbuka dan Tak Terpasang Septictank, WC dari Program Sanitasi Desa Jadi Sorotan

WC bantuan yang tidak bisa digunakan sampai sekarang.

NGAWI, SMNNews.co.id – Entah apa yang dirasakan Sukirah, 64 tahun, janda penerima bantuan DAK pembangunan septictank skala individu di Dusun/Desa Kalang, Kecamatan Pitu.

Sambil tetap membalikkan kopi titipan untuk digoreng, dia hanya bisa melihat WC leher angsa setengah jadi di tanah tetangganya yang seorang perangkat.

Sukirah bercerita bahwa dia pernah diberitahu akan menerima bantuan WC. Namun, pelaksanaan pembuatan WC itu menempati tanah tetangganya, seorang kepala dusun.

Alasannya, Sukirah bukanlah pemilik tanah sebab lahan dan rumah yang dihuninya adalah milik sang anak yang bekerja di Surabaya.

Sukirah, penerima bantuan WC yang tetap nebeng di tetangga saat membuang hajat sebab WC bantuan tak bisa difungsikan.

“Ya, katanya diatur saja begitu, saya menurut saja. Waktu itu katanya, nanti saya pun bisa
pakai,” ujar Sukirah polos.

Dikerjakan tahun 2021, WC itu, lebih tepat disebut kakus, berupa dudukan leher angsa. Berada di lahan terbuka, tak berpenutup dan tak dipasang septictank.

Sebuah pipa mencuat panjang di bagian belakang, mengarah ke sebuah kubangan air hujan yang keruh kehijauan dengan dedaunan mengambang di atasnya.

Apakah Sukirah bisa menggunakan WC seperti itu? Janda yang memiliki usaha warung kecil ini lemah menggelengkan kepalanya. Dia pun memilih untuk nebeng buang hajat kecil dan besar di rumah tetangga.

“Lha kalau itu, mana bisa digunakan? Bentuknya saja begitu, dipakai bisa langsung nggoling (terjungkal, red),” ujarnya.

Menurut Sutar, perangkat Desa Kalang, Kecamatan Pitu, ihwal WC bantuan dari program Sanitasi Desa yang bukan ditempatkan di lahan Sukirah, sudah dibahas. Sukirah pun dikatakannya sudah setuju.

“Ibu Sukirah tidak memiliki tanah jadi pelaksanaan ditempatkan di lahan sebelah, milik
tetangga,” ungkap Sutar.

Sutar tak menampik bahwa tetangga Sukirah yang lahannya dipakai, adalah seorang kepala dusun (kasun).

Dia juga menerangkan bahwa di Desa Kalang, ada 50 keluarga penerima manfaat (KPM) program Sanitasi Desa. Setiap KPM terhitung mendapat bantuan Rp6 juta bila dirupiahkan.

“Total dana Rp300 juta untuk 50 warga penerima, sebanyak Rp187 juta untuk pembelanjaan bahan, sisanya untuk upah pekerja,” ujar Sutar.

Dana jutaan untuk tiap KPM namun hanya berwujud WC terbuka dan septictank tak terpasang itu, menurut Sutar, memang sudah sesuai rancangan.

Hal itu karena dalam Rincian Anggaran Biaya (RAB) program ini, memang tidak ada pemasangan dinding penutup. ***

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Polres Blitar Gelar Apel Pasukan untuk Kesiapan Operasi Zebra 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Polres Blitar menggelar Apel Pasukan dalam rangka kesiapan pelaksanaan Operasi Zebra 2024. Apel tersebut dilaksanakan pada Selasa di halaman Mapolres Blitar dan...

Pelaporan Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu Kades Semboro Memasuki Kajian Akhir

JEMBER, SMNNews.co.id - Pelaporkan Kades Semboro, Antoni, yang diduga melakukan pelanggaran pidana Pemilu dengan modus melarang warga untuk mengadakan senam bersama di lapangan desa...

Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Panggil 33 Orang Terkait Dugaan Korupsi PKBM

PASURUAN, SMNNews.co.id - Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan menggelar pers release, pada Selasa (15/10/24) pagi, tentang dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan anggaran bantuan dari...