HomeBERITATerulang Lagi! Seorang Pria di Blitar Rekayasa Jadi Korban Begal, Diduga Terlilit...

Terulang Lagi! Seorang Pria di Blitar Rekayasa Jadi Korban Begal, Diduga Terlilit Hutang

Polisi saat mendatangi korban yang diduga merekayasa peristiwa pembegalan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Selasa (30/9/2025). (Foto: Dok. Humas)

BLITAR, SMNNews.co.id – Aksi nekat EW, warga Desa Binangun, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, bikin heboh sekaligus ngakak. Bagaimana tidak, pria ini merekayasa kasus pembegalan demi menutupi utangnya. Endingnya? Ia malah duduk manis menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Kesamben, Polres Blitar, Selasa (30/09/2025).

Kasi Humas Polres Blitar, IPDA Putut Siswahyudi, menjelaskan, sekitar pukul 05.30 WIB warga menemukan EW dalam kondisi dramatis, mulut dibekap, tangan dan kaki terikat tali, mirip adegan sinetron. Warga yang iba langsung menolong dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Awalnya, EW mengaku dirinya menjadi korban begal. Katanya, uang Rp40 juta raib digondol pelaku. Bahkan, ia mengaku diseret ke dalam hutan sejauh 50 meter lalu ditinggalkan dalam kondisi terikat. Ceritanya tampak meyakinkan, sampai-sampai warga sempat ngeri membayangkan betapa sadisnya begal tersebut.

Namun, polisi tidak mudah terkecoh. Saat olah TKP, petugas justru menemukan banyak kejanggalan. Tidak ada tanda-tanda perkelahian, tidak ada bekas luka di tubuh EW, bahkan tanah di sekitar lokasi terlihat mulus tanpa jejak drag-dragan ala film action.

Kecurigaan makin kuat setelah istri EW blak-blakan mengaku bahwa suaminya keluar rumah tanpa membawa uang sepeser pun. Nah loh! Dari sini, benang merah mulai terlihat.

Setelah dicecar pertanyaan lebih lanjut, akhirnya EW menyerah. Ia mengaku bahwa skenario begal itu hanyalah hoaks bikinannya sendiri. Motifnya? Ternyata karena terlilit utang. EW berharap dengan “drama sinetron” ini, ia bisa mendapat keringanan waktu bayar utang.

Sayangnya, rencananya justru berakhir kocak sekaligus tragis: bukannya mendapat simpati, ia malah masuk daftar pemeriksaan polisi.

“EW sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Kasus ini sekaligus jadi peringatan bahwa menyebarkan berita bohong bisa berakibat fatal,” Ungkap IPDA Putut Wahyudi. (*)

Reporter: Bonaji.

Editor: Kundari PS.

Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Polres Blitar Bersama Forkopimda Dukung Sosialisasi Pertanian Organik untuk Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

BLITAR, SMNNews.co.id - Polres Blitar melalui Satuan Binmas turut mengambil peran dalam kegiatan sosialisasi pertanian organik dengan penggunaan pupuk “Regen” yang dilaksanakan sebagai bagian...

Bupati Jombang Lantik dan Ambil Sumpah/Janji 66 Pejabat Manajerial dan Kepala Puskesmas di Lingkup Pemkab Jombang

JOMBANG, SMNNews.co.id – Bupati Jombang, Warsubi, resmi melantik dan mengambil sumpah/janji 66 Pejabat Manajerial dan Kepala Puskesmas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang. Acara pelantikan...

Bupati Madiun Jadi Satu-satunya dari Jawa Timur yang Terpilih untuk Ikuti Program KPPD Lemhannas RI

MADIUN, SMNNews.co.id – Bupati Madiun Hari Wuryanto menjadi satu-satunya kepala daerah dari Provinsi Jawa Timur yang terpilih mengikuti Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II...