Blitar, SMNNews.co.id- Walikota Blitar Santoso gerak cepat membantu rumah masyarakat yang tidak layak huni di era new normal. Pada Kamis (2/7/2020) sebanyak 43 rumah diluncurkan dana perbaikan ke pemilik untuk bisa segera dilakukan perbaikan.
Pada saat itu Santoso menggandeng Bank Jatim Cabang Blitar dalam penyaluran dana bantuan. Dan secara simbolis menyerahkan buku tabungan yang telah terisi saldo sesuai dengan tingkat kerusakan rumah.
“Ada 43 kepala keluarga yang rumahnya tidak layak huni kita beri bantuan rehab. Dari itu 9 diantaranya mulai dari nol kita rehab mendapat bantuan Rp 35 juta. Dan lainnya ada yang dapat Rp 9 juta dan 11 juta tergantung bagaimana kerusakan rumahnya apakah ringan atau berat,” ungkap Walikota Santoso.
Santoso mengungkapkan kalau dirinya tidak membiarkan dana alokasi khusus (DAK) untuk rehab rumah warga ini menjadi target refocusing penanganan Covid-19. Dengan begitu setelah memasuki new normal, khusus Kota Blitar bisa langsung menggulirkan bantuan agar masyarakat segera mendapatkan rumah yang layak huni.
“Sandang, pangan, papan atau rumah yang layak huni menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Saya tidak membiarkan ketiga bantuan ini anggarannya dialihkan ke yang lainnya,” tegas Santoso.
Santoso juga berusaha agar bantuan rehab ini tidak bersumber dari APBD atau APBN. Dengan mengajak sejumlah perusahaan di Kota Blitar, agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) disalurkan ke Pemerintah Kota. Lalu berdasarkan data dari bawah, di tingkat kelurahan, CSR itu disalurkan ke warga yang layak mendapatkan bantuan rehap rumah.
“Alhamdulillah untuk yang pertama kesanggupan Bank Jatim menyalurkan CSR-nya untuk membantu rumah masyarakat kita yang tidak layak huni. Semoga perusahaan lain bisa ikut menyusul menyempurnakan pembangunan yang betul-betul dirasakan masyarakat,” harap walikota yang sangat peduli wong cilik ini.
Sementara Pimpinan Cabang Bank Jatim Blitar, Sundaru Hadinoto mengatakan dalam kegiatan rehab rumah ini pihaknya menjadi penyalur dana. Juga sebagai perusahaan penyalur CSR, pihaknya sependapat dengan ide Walikota Santoso dalam membangun rumah warga.
Sundaru mengatakan mekanisme penyaluran CSR untuk bantuan rehab bermula dari proposal yang diajukan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda). Lalu baru dana CSR itu akan diluncurkan sesuai dengan jumlah yang diajukan dalam proposal.
“Salah satu misi Bank Jatim adalah membantu masyarakat. Insya Allah kita wujudkan hal itu, penyisihan keuntungan kita dapatkan, disalurkan kembali di masyarakat. Dan program Pak Wali dalam membantu rumah warga tidak layak huni ini sangat bagus,” kata Sundaru. (hms/jon)
