BLITAR, SMNNews.co.id – Setelah deklarasi dengan partai koalisi pada Jumat (4/9/2020), Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Blitar terus lakukan konsolidasi, menambah kekuatan Santoso-Tjutjuk Sunario (Satrio) dalam Pilwali 2020. Pendekatan kepada partai politik lain yang belum bergabung koalisi dan juga kelompok masyarakat terus dilakukan.
Hal demikian seperti disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Blitar, dr Syahrul Alim. Dia menyampaikan kalau Santoso yang mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum Megawati Soekarno merupakan kader terbaik harus didukung demi memimpin Kota Blitar dengan bersih dan amanah.
“Alhamdulillah PDIP Kota Blitar kompak dan solid mulai dari DPC, PAC, ranting hingga anak ranting mendukung Pak Santoso. Meski begitu sebagai petugas partai satu kewajiban dan kita tidak tinggal diam terus menambah kekuatan untuk bergabung dengan kita,” ungkap dr Syahrul, Sabtu (5/9/2020).
Syahrul mengajak seluruh masyarakat Kota Blitar untuk tidak ragu memberikan dukungannya memilih Santoso-Tjutjuk pada 9 Desember 2020 nanti. Sebab program dibawa pasangan Satrio ini pun bagus yakni mewujudkan Kota Blitar yang KEREN (Kebersamaan, Religius, Nasionalis).
“Selain itu sesuai pesan ibu ketua umum Ibu Megawati Soekarno Putri, kepentingan wong cilik dinomor satukan. Inilah yang dipegang teguh Pak Santoso selama memimpin di tengah covid-19 selalu terjun langsung kelapangan membagikan bantuan dari kelurahan ke kelurahan, memastikan tidak ada warganya yang kesusahan,” papar pria yang juga menjabat ketua DPRD Kota Blitar ini.
Syahrul dalam Pilkada Walikota ini menargetkan untuk menang mutlak. Dengan perolehan suara sekitar 65 hingga 70 persen suara sah untuk Santoso-Tjutjuk.
“Dengan menang mutlak ini harapannya tidak ada lagi gesekan antar warga setelah pemilu selesai, karena kita ingin Kota Blitar yang kondusif,” ujarnya.
“Terima kasih kami ucapkan pada koalisi Partai Gerindra, PPP, Demokrat dan Hanura, PSI, Perindo, Partai Bulan Bintang, dan Partai Garuda yang selama ini bergerak satu arah satu gerakan bersama rakyat mendukung Santoso-Tjutjuk,” sambungnya. (jon)