
BLITAR, SMNNews.co.id – Wabup Blitar Rahmat Santoso menyoroti kinerja Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kabupaten Blitar.
Rahmat menduga, BPBJ kurang transparan dan marak tudingan ada main dalam pengadaan barang jasa. Rahmat Santoso bahkan terang-terangan menilai BPBJ Kabupaten Blitar carut marut.
“Betul, BPBJ itu carut marut. Saat diwawancarai media ketika ada sidak DPRD ke lokasi pembangunan RSU Ngudi Waluyo, saya sudah katakan agar ada pergantian di BPBJ” bebernya.
Menurut Rahmat jika proyek sudah tidak transparan dan terindikasi marak potongan, sulit mendapatkan bangunan berkualitas.
“Mau sampai kapanpun kalau potongannya terlalu banyak mana bisa jadi bangunan yang bagus,” jelas Wabup melalui pesan watshapnya.
Rahmat juga menjelaskan, banyak proyek di daerah termasuk di Kabupaten Blitar yang didanai dari pusat. Rahmat mengaku telah berhasil mengusahakan pendanaan dari pusat untuk membangun jembatan senilai Rp12 M.
Namun dia kecewa saat mendapat pengaduan bahwa calon pemenang lelang sudah ditentukan. Halnitu dia ketahui dari pengaduan rekanan bahwa yang berminat mengerjakan proyek itu harus menemui aeseorang yang direkomendasikan BPBJ.
“Saat benar-benar menhubungi calon pemenang tender itu, si pengadu diajak negoisasi yakni membayar tiga ratus juta dan sisa keuntungan setelah proyek selesai dibagi dua. Tentu saja rekanan ini tak bersedia,” ungkap Wabup.
Pemenang lelang tender disinyalir dilanjutkan sepihak oleh BPBJ setelah upaya negoisasi itu urung.
“Kita punya rekamannya,” tukas Rahmat Santoso.
Atas dasar berbagai sorotan itu, Rahmat Santoso mengusulkan ke Bupati Blitar agar ada penggantian Kepala BPBJ.
“Saya sudah lapor Bupati dan minta agar Kepala BPBJ dicopot,” ungkapnya.
Kepala Bagian BPBJ Kabupaten Blitar, Iwan, belum merespon ketika dihubungi. Sampai Jumat malam (11/8/2023), pesan singkat yang dikirimkan juga tidak dibalas. (bon)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!