NGAWI, SMNNews.co.id – Kabupaten Ngawi tidak ikut menjadi daerah yang harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 2.
Wabup Ngawi, Ony Anwar, menegaskan bahwa menurunnya status Ngawi tak boleh mempengaruhi kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Ada PPKM atau tidak, jangan sampai abai terhadap protokol kesehatan. Tetap harus disiplin 3M yaitu sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak,” ungkap Ony Anwar (26/1/2021).
Kabupaten Ngawi sudah mengalami PPKM pada dua minggu sebelumnya. Selama penerapan PPKM tersebut, sektor perdagangan mikro memang paling banyak dikeluhkan. Hal itu karena adanya pembatasan termasuk soal jam operasional perdagangan, tempat wisata dan usaha lainnya.
Meskipun tidak ikut menjadi salah satu dari 17 kabupaten/kota yang ikut PPKM lanjutan, bukan berarti di Ngawi tidak ada penularan Covid-19. Bahkan, saat diumumkan itu, angka kasus di ngawi tembus angka ke seribu, tepatnya 1.006 dengan jumlah pasien aktif 192 dan 63 orang meninggal.
“Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh abai dan harus tetap meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan,” ujar Ony Anwar.
Bupati Ngawi terpilih hasil Pilkada 2020 ini, juga menegaskan, disiplin pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19, tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah namun butuh kerjasama masyarakat.
“Virus Corona itu nyata, entah bagaimanapun asalnya. Belum ada obatnya, jad kita harus lawan bersama dengan disiplin 3M, agar tidak terpapar atau menjadi penular, karena bisa menimpa siapapun,” ungkapnya. (ari)
