BLITAR, SMNNews.co.id – Walikota Blitar Santoso di setiap kegiatannya selalu peduli dengan penerapan protokol kesehatan. Sebagai upaya melindungi diri dan orang yang diajak interaksi terbebas dari penularan virus Corona.
Baru-baru ini diisukan Walikota Blitar mengabaikan protokol kesehatan dengan menyanyi bersama relawan Balai Kota Kusuma Wicitra tidak sepenuhnya benar.
“Tidak benar kalau saya mengabaikan protokol kesehatan. Saya ini paling tertib protokol kesehatan karena saya sendiri juga takut tertular, kalau tertular maka akan mengganggu jalannya pemerintahan,” ungkap Walikota Blitar Santoso, Sabtu (6/3/2021).
Santoso menjelaskan kegiatan yang dimaksud tersebut sebenarnya adalah acara tasyakuran bersama relawan pasca dilantiknya walikota dan wakil walikota oleh gubernur pada 26 Februari. Sebagai wujud syukur terlaksananya Pilkada Kota Blitar yang damai dan kondusif meski di tengah Pandemi Covid-19.
Tasyakuran itu digelar selama dua hari. Pada hari pertama Senin (1/3/2021) dikhususkan bagi relawan Santri dengan menggelar pengajian Khotmil Qur’an di Rumah Dinas Wakil Walikota Blitar. Lalu di hari kedua Selasa (2/3/2021) tasyakuran untuk relawan umum di Balai Kota Kusuma Wicitra.
Kegiatan tasyakuran tersebut sepenuhnya menjalankan protokol kesehatan. Mulai saat relawan masuk ada petugas yang mengecek suhu tubuh dan memberikan hand sanitizer pada setiap orang yang masuk. Tempat duduk pun dipasang longgar untuk menjaga jarak antar orang. Serta relawan yang diundang hanya 50 orang, dari kapasitas balai kota 600 orang.
“Jumlah yang kita undang hanya 50 orang di Kusuma Wicitra. Saat tasyakuran makan supaya suasananya tidak lengang kita undang electone sambil nyanyi supaya mengiringi para relawan makan, kita mulai jam 8 selesai jam 10 malam,” paparnya.
Justru di tasyakuran tersebut, Santoso menyampaikan pesan agar menjaga kebersihan dan kesehatan. Serta mengajak para relawan tidak takut untuk disuntik vaksin agar Pandemi Covid-19 segera hilang dari Kota Blitar.
“Kepada para relawan kita ajak untuk menjaga protokol kesehatan. Karena kita sudah menyamakan persepsi membangun Kota Blitar yang Keren maka syaratnya satu Corona harus hilang dulu,” pungkasnya. (jon)
