HomeJAWA TIMURPROBOLINGGOWalikota Probolinggo Lakukan Panen Raya Padi Hibrida

Walikota Probolinggo Lakukan Panen Raya Padi Hibrida

Walikota Hadi Zainal Abidin, Kepala Dispertan Sukarning Yuliastuti dan para pejabat melakukan panen padi Hibrida.

Probolinggo, suaramedianasional.co.id – Panen perdana padi hibrida dilakukan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin bersama sejumlah pejabat, Senin (1/4) di area ladang di Jalan Jambu, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Dengan keterbatasan lahan di Kota Probolinggo, Wali Kota berharap hasil produksi pertanian dapat meningkat.
Wali Kota Hadi dalam kesempatan tersebut mengatakan, pemerintah harus mengambil langkah untuk memberi pemahaman kepada petani agar lahan tidak produktif lebih berguna. Bersama masyarakat, pemerintah dapat memanfaatkan dan mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat.
Lebih lanjut Wali Kota menjelaskan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sudah menyosialisasikan ikut serta adanya pemanfaatan lahan yang tidur. Pemkot pun berencana melakukan kunjungan ke LIPI untuk mendapatkan bibit yang unggul dan untuk meningkatkan hasil yang optimal.
Wali Kota Hadi juga mengatakan, Soal bibit padi hibrida, sesuai dengan cuaca, ketahanan, kekuatan dan iklim, jenis hibrida yang bisa dikembangkan di Kota Probolinggo.
Saat berdialog dengan warga di panen perdana padi hibrida itu, salah seorang petani mengeluhkan hasil pertaniannya menurun dan tidak seperti masa panen sebelumnya. Wali Kota menjawab, biasanya petani hanya asal menanam tidak melihat jenis bibit dan PH tanah. Jika dua hal ini tidak diperhatikan maka hasil pertanian jelas akan berkurang.
“Petani masih memakai metode lama, asal tanam. Harusnya PH tanah diukur dulu. Semua gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kota Probolinggo sudah punya alat ukur untuk kesehatan tanah. Bisa pinjem ke gapoktannya,” ujar Wali Kota Hadi.
Meskipun stok hasil pertanian di Kota Probolinggo relatif aman, Wali Kota Hadi tidak mau terlena dan terus menyemangati para petani untuk bisa meningkatkan daya saing dengan daerah lain. “Petani di kota harus bisa (meningkatkan hasil pertanian dan daya saing) meski dengan lahan yang sempit,” jelasnya.
Wali Kota mengaku, tantangan petani sangat banyak selain masalah bibit, biaya dan pemasaran. Tantangan itulah yang harus dicari solusinya sehingga tidak ada lagi petani yang dimanfaatkan oleh tengkulak. Pemerintah terus berupaya memperhatikan apa yang jadi kendala supaya ada solusi untuk petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sukarning Yuliastuti mengatakan, padi hibrida memang punya kelebihan di hasil panen. Satu hektar ladang bisa panen hingga 10-14 ton, padahal jenis padi biasa maksimal hanya 8 ton sekali panen. “Cuma memang bibit (hibrida) lebih mahal. 1 ton itu harga bibitnya sekitar Rp 1 jutaan. Saat ini kami masih ujicoba di pekarangan (ladang) di Sumber Wetan ini dan menghasilkan panen 10,5 ton. Maunya semua petani memakai hibrida, karena harus ada perlakukan khusus. Kadang petani hanya memakai pupuk urea saja, kalau hibrida memang harus seimbang antara pupuk urea dan pupuk NPK,” jelas Sukarning, usai gebyar panen yang diprakarsai Koperasi Tani Nelayan Sejahtera Kota Probolinggo tersebut. (edy)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Perdana Hadiri Panen Raya, Pangdam V Brawijaya Perintahkan Semua Dandim di Jatim Kawal Stabilitas Ketahanan Pangan

NGAWI, SMNNews.co.id - Pangdam V Brawijaya, Mayjen Rafael Granada Baay menghadiri raya padi di Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Kamis (19/4/2024). "Ini merupakan panen raya...

Bupati Blitar Beri Jawaban Atas PU Fraksi Tentang 3 Ranperda di Paripurna DPRD Kabupaten Blitar

BLITAR, SMNNews.co.id - DPRD Kabupaten Blitar kembali menggelar Rapat Paripurna bertempat di Graha Paripurna DPRD Kabupaten Blitar, Jumat 19/04/2024. Ada dua agenda yang dibahas dalam...

Bupati Asahan Batalkan Pelantikan Kepala UPTD di 22 Maret 2024

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sebanyak 49 orang Kepala UPTD TK, SD, SMP dan Kepala SPNF SKB Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan yang dilantik...