Blitar, SMNNews.co.id – Aliansi masyarakat Kedungbunder Sutojayan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Blitar, warga meminta agar jembatan rusak di wilayah Kedungbunder segera dibangun. Kamis (31/032022).
10 orang perwakilan warga tersebut, menemui Dinas PUPR Kab. Blitar, Camat Sutojayan, Lurah Kedungbunder, Lurah Sutojayan, Komisi III serta anggotanya di ruang Rapat Komisi III. Kehadiran mereka diterima dengan baik oleh Komisi III.
Septa Resistor selaku koordinator aksi bersama 500 Warga Desa Kedungbunder dan Kelurahan Sutojayan menuntut agar pembangunan jembatan lintas Desa Kedungbunder dan perbatasan Kelurahan Sutojayan yang sudah hampir tiga tahun segera direalisasikan.
Padahal jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat Kedungbunder dan Kelurahan Sutojayan, karena sudah lama dibongkar namun sampai sekarang belum terjadi pembangunan.
“Karena aktifitas masyarakat selalu melalui jembatan tersebut. seperti ke mushola harus memutar melalui jalan lain, hingga yang berjualan menjadi sepi. Kemudian anak-anak sekolah dan mengaji juga harus memutar,” ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi III Edi Sutikno mengatakan, “hari ini dilaksanakan Heaireng dengan warga Kedungbunder Sutojayan dan Kelurahan Sutojayan, terkait dengan pembangunan jembatan sungai bogel yang sudah beberapa tahun kemarin dibongkar sampai saat ini belum terselesaikan.
Sehingga tadi permintaan dari masyarakat agar segera dibangun untuk tahun 2022 dan diupayakan harus bisa di-PAK. Akan tetapi mengingat waktu dan sebagainya sehingga kami mendukung penuh usaha warga masyarakat untuk terwujudnya sebuah jembatan di Kedungbunder di tahun 2022-2023,” jelasnya.
“Sebenarnya jembatan itu sudah masuk diperencanaan, akan tetapi karena ada pandemi di 2020-2021 sehingga belum bisa tercover, bahkan dari perencanaan itu bergeser karena memang tidak ada anggaran dari pusat.
Akan tetapi anggaranya belum terpenuhi dan hari ini kami Komisi III akan mengecek ke lokasi jembatan Kedungbunder, kita mengajak dinas terkait supaya jembatan tersebut bisa direalisasikan,” imbuhnya. (adv/bonaji)