HomeBERITAWarga Mengeluh Penanganan IGD RSU Kota Madiun, Ini Tanggapan Kasi Pelayanan Medis

Warga Mengeluh Penanganan IGD RSU Kota Madiun, Ini Tanggapan Kasi Pelayanan Medis

Kasi Pelayanan Medis RSU Kota Madiun, Hana Listiana didampingi Kasubag TU, Cahyo Budi, saat menemui wartawan. (foto by: Dodik E.P)

MADIUN, SMNNews.co.id – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun dikeluhkan warga. Pasalnya, seorang pasien dari sebuah desa di Kecamatan Madiun, merasa tidak mendapatkan penanganan yang maksimal saat berada di IGD rumah sakit itu.

Pasien tersebut hanya diperiksa gula darah dan tekanan darah (tensi) serta diberi suntikan dan beberapa obat. Pasien yang berobat dengan BPJS ini kemudian disarankan untuk dibawa pulang karena dinyatakan tidak ada kedaruratan.

Selang beberapa jam dirumah, pasien yang sudah berumur 60 tahun itu kembali kambuh dan oleh keluarganya dibawa ke RSUP dr. Soedono. Di sanalah, si pasien ditangani bahkan langsung masuk perawatan di ruang ICCU.

Ketika dikonfirmasi soal keluhan itu, Hana Listiana, Kasi Pelayanan Medis yang juga dokter di RSUD Kota Madiun, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan penanganan pasien sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Setelah dilakukan penyuntikan, info yang saya terima, pasien ditanyakan kembali bagaimana?Sudah enakan, itu infonya sudah. Juga melihat adanya perbaikan klinis, dilihat juga gula darah bagus, tensi bagus, jadi diputuskan untuk tidak rawat inap,” ungkap Hana, Senin (27/6/2022).

Terkait perbedaan atas hasil dari pemeriksaan IGD RSUD Kota Madiun dengan RSUP Soedono, Hana berkilah dengan menuduh pasien tidak berterus terang memberikan keterangan kepada dokter terkait keluhan sakitnya.

“Kalau yang saya baca, hasilnya hanya stepsia atau keluhan rasa tidak nyaman diperut. Terus mengapa tidak dilakukan penanganan lain, karena dari hasil pemeriksaan fisik yang kita lakukan, tidak memerlukan tambahan. Jadi mungkin kita hanya nemunya penyakit sedikit, tidak seperti di RS Soedono ,” katanya.

Hana menambahkan, perawatan inap (opname) itu berdasarkan kondisi serta persetujuan pasien maupun keluarga.

Namun, pernyataan itu berbanding terbalik dengan pengakuan keluarga pasien, bahwa saat ditangani di IGD RSU Kota Madiun atau dulu acap disebut juga RS Sogaten, pasien sakit dan lemas tetapi tetap disarankan pulang.

Keluarga memutuskan beralih membawa pasien ke RSU dr Soedono, sampai akhirnya masuk ruang ICCU. (Penulis: Dodik Eko P).

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Bupati Asahan Buka Festival Tari Gubang Tingkat SD dan SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sebanyak 14 Tim yang berasal dari jenjang SD dan SMP di Kabupaten Asahan, mengikuti Festival Tari Gubang dengan tema "Melalui Festival...

Bupati Asahan Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah

ASAHAN, SMNNews.co.id - Bupati Asahan H. Surya BSc memimpin Upacara hari peringatan Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di halaman kantor Bupati Asahan, Kamis (25/04/24)....

GP Ansor Jember Deklarasikan Ketuanya Maju Pilkada Kabupaten

JEMBER, SMNNews.co.id - Jajaran Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Jember mendeklarasikan Ketua Ansor Jember, Izzul Ashlah untuk maju dalam kontestasi Pilkada kabupaten Jember 2024,...