MAGETAN, SMNNews.co.id – SMKN 2 Magetan ekstra jurnalistik kembali mengadakan Workshop Jurnalistik 2024 di RM Banyumili, Sumberdodol, Magetan, Rabu (22/5/2024)
Workshop yang di ikuti oleh sekitar 30 siswa siswi ektra jurnalistik SMKN 2 Magetan, pembinaan dan tim jurnalistik Skadama dengan pemateri internal SMKN 2 Magetan ibu Sukma Satriani Rihadini Putri.
Kepala Sekolah SMKN 2 Magetan Eny Sulistyowati yang membuka secara langsung kegiatan workshop jurnalistik Skadama 2024 menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebagai wadah aspirasi bernalar kritis untuk generasi muda
Apresiasi luar biasa di sampaikan Kepala Sekolah SMKN 2 Magetan kepada tim jurnalistik Skadama yang telah melaunching Majalah Mahamaya edisi perdana tahun 2023
“Mahamaya yang merupakan Majalah Aktif Mahir Berkarya milik Sekolah SMKN 2 sukses meluncurkan edisi perdananya dan telah di sambut baik oleh semua kalangan baik warga sekolah maupun masyarakat luas , di harapankan dalam penerbitan majalah Mahamaya edisi kedua nanti bisa lebih menginspirasi banyak generasi muda,” ujar Kepala Sekolah yang masih terlihat muda ini.
“Untuk menciptakan maha karya yang bagus dan sesuai keinginan kita di butuhkan jurnalis yang aktif, mahir berkarya dan juga di butuhkan kolaborasi, bersinergi dan saling melengkapi antar divisi-divisi,” harap Eny Sulistyowati.
Sementara itu, salah satu guru Sekolah SMKN 2 Magetan Sukma Satriani Rihadini Putri menjelaskan, tema Mahamaya edisi 2 kali ini adalah “Mahamaya Menyala Bersama”. Diharapkan diedisi kedua ini tergambar semangat-semangat yang menyala, jaya dan lebih sukses lagi.
Hendaknya kata-kata yang dimaksud dalam majalah Mahamaya berisi motivasi, semangat yang menyala, menggambarkan majalah kita yang telah berkembang lebih pesat, lebih menyalah dan lebih baik dari edisi sebelumnya, ungkap guru bahasa Jawa ini.
“Adapun syarat dan ketentuan karya-karya yang layak terbit di majalah Mahamaya SMKN 2 Magetan yakni pertama karya tersebut karya asli karangan penulis, tidak copy paste, kedua karya boleh berbahasa Indonesia, Jawa, atau Inggris tentunya sesuai dengan Ejaan yang disesuakan (EYD), ketiga karya tidak boleh mengandung unsur sara, pornografi dan hal-hal sensitif lainya seperti menyinggung ras, budaya, agama dan suku, kelima karya tidak mengandung provokasi dan propaganda,” tutup Sukma. (tgh)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!