HomeBERITAWujudkan Kampus Responsif Gender: PSG UNEJ Akan Berbagi Edukasi dengan Mahasiswa Baru...

Wujudkan Kampus Responsif Gender: PSG UNEJ Akan Berbagi Edukasi dengan Mahasiswa Baru Tentang Gender dan Tindak Kekerasan Seksual di Kampus Sejak Dini

JEMBER, SMNNews.co.id – Sejak dini mahasiswa mendapatkan pemahaman bahwa kekerasan seksual harus kita hindari bersama-sama, tidak hanya menuntut para dosen, birokrat untuk bersikap menghindari itu tapi mahasiswa juga harus mendukung, poinnya disitu, ujar Ikwan mengawali sesi pemaparan materi pada Workshop Kampus Merdeka dari Kekerasan Berbasis Gender yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Gender Universitas Jember (PSG UNEJ) kali ini, Selasa 27 Juli 2021.

Ikwan berpendapat bahwa, upaya penyelesaian permasalahan kekerasan seksual merupakan kerja bersama yang tidak mungkin diselesaikan hanya oleh rektor, wakil rektor, atau oleh PSG saja.

“Kekerasan seksual itu permasalahan yang kompleks butuh gotong-royong, untuk kemudian kita mengajak civitas akademika turut menghindari hal tersebut baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus,” imbuhnya.

Sedangkan Linda Ketua PSG UNEJ menyampaikan, “Keberadaan kami ini (PSG) salah satunya ingin mendukung keberadaan kampus UNEJ sebagai kampus merdeka yang responsif gender. Sejak awal kami berupaya membangun kepedulian pada isu-isu tentang terkait gender, bukan hanya kekerasan seksual tapi banyak hal lain yang itu kami harapkan bisa menjadi jalan masuk kita untuk menjaga nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Linda menambahkan bahwa, “Isu-isu gender itu bukanlah suatu masalah yang sifatnya personal, bukanlah masalah yang hanya menimpa satu jenis kelamin atau satu kelompok orang tertentu tapi semua orang, itu yang ingin kami tekan kan.”

Bagi Linda, sikap peduli pada isu-isu kekerasan seksual merupakan Amanah UUD NRI 1945. Konstitusi mengamanahkan untuk melindungi semua warga negara, menjamin persamaan dihadapan hukum, dan menghargai harkat serta martabatnya sebagai manusia.

Linda menjelaskan pula mengenai sinergi yang dilakukan PSG UNEJ demi mewujudkan kampus yang responsif gender.

“Kami menerima aduan, kami disini sudah memanfaatkan sumber daya yang ada di UNEJ, jika ada aduan kekerasan seksual atau berbasis gender kami sudah ada rujukan, jika yang bersangkutan membutuhkan layanan psikologis kami menghubungkan dengan UMC dan ini gratis untuk civitas akademika UNEJ, jika korban merasa perlu mendapatkan bantuan hukum kami ada BPBH dari FH UNEJ dan inshaallah ini gratis juga,” pungkasnya.

“Kami berharap ada dukungan dari semua yang ada dilingkup UNEJ sehingga upaya kita untuk mewujudkan kampus merdeka yang responsif gender ini bisa segera benar-benar terwujud,” sambungnya.

Selain itu untuk menyambut PKKMB, PSG UNEJ sudah mempersiapkan buku saku yang bisa menjadi sarana edukasi kepada maba (mahasiswa baru) tentang gender dan kekerasan seksual di kampus.

Deditiani Tri Indrianti, salah satu pembicara dalam kegiatan workshop tersebut berharap, mahasiswa mampu membangun pemahaman mengenai pola relasi yang menyebabkan kekerasan seksual dilingkungan kampus.

“Karena memang pola relasi atau ada relasi kuasa yang memang timpang, disebabkan adanya sebuah struktur antara mahasiswa dan dosen, atau mungkin dosen dengan dosen (junior dan senior) atau terkait dengan dosen yang baru, maupun terkait dengan civitas akademika lainnya seperti cleaning servis, satpam atau tenaga kependidikan, ini memilki potensi yang sangat rentan sekali. Sehingga mahasiswa hatus memiliki pemahaman tersebut,” pungkasnya.

Dedi menjelaskan lebih jauh, bahwa sebagai mahasiswa baru di perguruan tinggi perlu mengetahui lingkungan pendidikan tempat melakukan proses pembelajaran, yakni perihal yang menyangkut potensi ancaman, maupun peluang serta tindakan yang harus dilakukan terkait kekerasan seksual di dalam kampus, sehingga mahasiswa akan mengetahui bagaimana usaha untuk melakukan tindakan jika menjadi korbam ataupun mengetahui terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Dedi juga menyampaikan, bahwa mahasiswa juga perlu tahu, adanya PSG UNEJ Care sebagai lembaga aduan dan advokasi terkait tindakan kekerasan seksual di kampus.

“Sebagai mahasiswa baru harus dapat mengenal bentuk kekerassan yang terjadi dikampus dan mengetahui langkah yang harus dilakukan secara kelembagaan,” imbuhnya.

Dalam Workshop tersebut Wakil Rektor I, juga turut menyampaikan bahwa,DIKTI sudah mempunyai rancangan mengenai Peraturan Mendikbudristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Peraturan ini meliputi, Pencegahan, Penanganan oleh SATGAS PPKS, Pemeriksaan Ulang, Pemenuhan Hak Korban dan Saksi hingga pada Pemantauan dan Evaluasi. Sehingga peraturan ini bisa menjadi pedoman bagi Perguruan Tinggi untuk menyusun kebijakan dan mengambil tindakan PPKS.

“Insya Allah jika peraturan ini ditetapkan, maka kami akan menindaklanjuti hal tersebut, karena memang hal ini sesuai dengan apa yang sedang kita kerjakan,” ucap Slamin.

Dengan rangkaian rencana untuk mewujudkan kampus merdeka responsif gender ini, diharapkan mampu menghasilkan outcome terciptanya iklim belajar di UNEJ yang dapat mengintegrasikan relasi kuasa antar civitas akademika yang kondusif dan berkeadilan gender, aman dan bebas dari kekerassan seksual selama berproses di lingkungan kampus tanpa hambatan studi yang berakar pada masalah spikis dan fisik akibat kekerasan seksual. (Yulianata Lialubisma)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Jelang Mudik Lebaran 1445 H, Polres Pasuruan Kota Laksanakan Patroli Antisipasi Kecurangan SPBU dan Cek Ketersediaan Bahan Bakar

PASURUAN, SMNNews.co.id – Polres Pasuruan Kota melaksanakan patroli bersama dinas Metrologi Kota Pasuruan antisipasi kecurangan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan...

Jelang Berakhirnya Operasi Pekat, Polsek Purwosari Berhasil Amankan Pelaku Penyimpan Bahan Peledak Mercon

PASURUAN, SMNNews.co.id - Unit Reskrim Polsek Purwosari yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Achmad Doni Meidianto, yang didampingi Kapolsek Purwosari AKP Hudi...

Wakapolres Pamekasan Pimpin Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat Semeru 2024

PAMEKASAN, SMNNews.co.id - Jelang dilaksanakan Operasi Ketupat Semeru Tahun 2024, Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pamekasan, dipimpin Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menggelar rapat koordinasi...