Blitar, SMNNews.co.id – Tidak biasanya cucu sang Proklamator berziarah tengah malam pergantian hari saat peringatan Haul Bung Karno pada 21 Juni 2022. Cucu Proklamator itu mengajak Wakil Bupati Blitar ziarah ke makam kakeknya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Wabup Rahmat, ada apa cucu Bung Karno mengajak ziarah tengah malam? Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini menjawab melalui pesan whatsapp, kalau saat Haul Bung Karno banyak peziarah dari berbagai daerah yang datang. “Termasuk keluarga besar Bung Karno, kebetulan Mas Romy datang ke Blitar dan ada waktu ziarah ke makam kakeknya malam hari,” tulis Wabup Rahmat, Selasa (21/6/2022) pagi.
Rombongan yang diketahui cucu Soekarno, putra dari Rachmawati Soekarno Putri, Hendra Rahtomo atau biasa dikenal Romy Soekarno, bersama Banyu Biru putra seniman Eros Djarot dan Wabup Blitar, Rahmat Santoso serta beberapa orang pendamping lainnya, datang tengah malam ke makam Presiden RI pertama, Soekarno.
Terkait waktu yang dipilih adalah tengah malam bukan pagi harinya tepat Haul Bung Karno, Wabup Rahmat mengaku kalau keputusan soal itu ada pada Romy dari pihak keluarga. “Saya hanya menjemput dan diajak Mas Romy untuk ziarah, jadi bukan kapasitas saya untuk mengatur waktu dan sebagainya,” terangnya.
Disinggung soal hubungan dekat dengan keluarga Bung Karno, Wabup Rahmat mengaku kalau sudah lama mengenal beberapa keluarga Putra Sang Fajar julukan Soekarno. “Kebetulan sebelum Mas Romy ke Blitar kontak saya dan minta tolong dijemput, serta ditemani selama di Blitar. Ya sudah saya layani,” tandas pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini.
Apakah ini berarti kedekatan Wabup Rahmat dengan keluarga Bung Karno, juga dekat secara politis? Dengan cepat pria yang aktif di partai PAN ini menegaskan kalau hubungannya dengan semua orang, dari berbagai partai baik dan dekat. “Tidak hanya dengan teman dari PDIP, Gerindra, Nasdem, PKB, Golkar semuanya baik,” elaknya.
Dalam ziarah tengah malam ini, Romy Soekarno tidak terlalu lama. Begitu tiba di pusara makam kakeknya, langsung duduk bersila dan berdoa. Kemudian usai berdoa menaburkan bunga, kemudian langsung meninggalkan area makam Bung Karno di Jl. Ir. Soekarno, Kota Blitar.
“Wabup Rahmat menambahkan sekilas dari pembicaraan dengan Romy, sepertinya keluarga sengaja mencari waktu ketika sudah sepi peziarah yang datang. “Mungkin supaya lebih bisa tenang berdoa, serta tidak mengganggu peziarah lainnya. Kan kalau pagi sampai malam, banyak peziarah yang datang apalagi pas haul Bung Karno,” pungkasnya. (bonaji)
