Ngawi, suaramedianasional.co.id – Warga binaan di Lapas Ngawi tak boleh ketinggalan dalam menggunakan hak pilihnya dan ikut menentukan siapa pimpinan bangsa ini. Memberi kesadaran pada warga binaan Lapas ini dilakukan para Relawan Demokrasi KPU, Kamis (31/1). “Berada di Lapas bukan berarti kehilangan hak piih sebagai warga negara, maka kami juga mengajak pada Bapak dan Ibu untuk berpartisipasi dalam Pemilu 17 April mendatang,” ujar Istiana Wijayanti Mala, yang datang berlima ke Lapas Ngawi.
Kelompok-kelompok dengan kebutuhan khusus tetap harus menyadari hak mereka untuk ikut beperan menentukan arah bangsa ini, dengan menggunakan hak suara. Apalagi dalam Pemilu 2019 nanti, selain memilih Capres-Cawapres juga sekaligus memilih wakil yang akan duduk di DPRD Kabupaten, DRD Jawa Timur, DPR RI dan anggota DPD. “Penting bagi para warga binaan untuk mengenali berapa partai politik yang ikut dalam Pemilu, apa saja warna kartu suara dan sebagainya,” ujar Eny Setyorini, salah satu relawan.
Beberapa hal yang sering menjadi pertanyaan masyarakat ternyata juga menjadi kebingungan tersendiri bagi para penghuni Lapas. Sekitar 40-an orang yang mengikuti sosialisasi mengaku belum hafal nomor urut parpol termasuk mengenali para caleg yang akan duduk di dewan. “Ternyata yang memakai foto hanya calon anggota DPD,” kata salah satu penghuni Lapas.
Selain Mala dan Eny, Relasi yang mendatangi Lapas adalah Miftakhul Falakh, Ahmad Qudori dan Ferra Mike Riyani. Mereka berlima mengaku memiliki pengalaman baru dengan mengunjungi warga binaan Lapas dan memberikan penjelasan mengenai hal-hal terkait kepemiluan. Sosialisasi ke Lapas ini diharapkan akan menggugah minat mereka untuk menggunakan hak suara ke bilik, pada 17 April 2019. (ari)