HomeBERITAGelar Pemantauan, Tim Gabungan di Trenggalek Nyatakan Tidak Ada "Panic Buying"

Gelar Pemantauan, Tim Gabungan di Trenggalek Nyatakan Tidak Ada “Panic Buying”

Kadis Komindag saat memantau harga bahan pokok

TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Tim gabungan di Trenggalek mulai dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Pangan, Kominfo, serta jajaran Kepolisian memantau dan mengantisipasi adanya panic buying. Upaya ini dilakukan setelah adanya keputusan sosial distance oleh pemerintah pusat hingga daerah karena wabah virus Corona atau COVID-19.

“Kali ini kita memantau tujuh titik mulai dari pasar hingga apotek. Dari pemantauan tim gabungan tidak mendapati adanya masyarakat yang melakukan pembelian bahan pokok secara besar besaran,” Kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, Agus Setiyono, Jumat (20/3/2020).

Menurut Agus, harga pokok saat ini masih terbilang stabil meskipun ada beberapa bahan pokok yang memang sulit untuk didapati. Sedangkan untuk alat kesehatan seperti masker serta antiseptik memang langka dan harganya juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Agus juga menjelaskan bahwa antisipasi ini karena dikhawatirkan adanya panic buying dengan himbauan sosial distance dari pemerintah pusat hingga daerah. Himbauan tersebut seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan orang banyak serta meminalkan aktivitas diluar rumah. 

“Dari adanya sosial distance diperkirakan akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pokok dengan adanya perubahan sikap melakukan stok masal,” ungkap Agus.

Memang biasanya ada kecenderungan masyarakat membeli lebih dengan melakukan stok, karena mengurangi aktivitas diluar rumah. Namun disampaikan Agus, nampaknya di Trenggalek dari hasil pemantauan secara umum tidak ada lonjakan kenaikan harga serta panic buying. 

Bahkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan distributor, alhasil adanya kenaikan pembelian awal yang dirasa masih diangka wajar. Seperti gula pasir sekarang sudah diharga Rp 17.000, kedelai sudah naik menjadi Rp 76.000. 

Namun lonjakan gula bukan karena adanya stok kebutuhan, namun karena memang kesediaan stok di pabrik sudah minim. Dengan alasan pabrik belum melakukan produksi karena belum ada masa panen tebu.

“Dari hasil pemantauan intinya tidak ada panik buying, harga bahan pokok masih stabil. Namun kelangkaan serta kenaikan ada pada alat kesehatan,” pungkasnya. (Rud)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Kabag Kesra Kabupaten Asahan Laporkan Pelaksanaan Manasik Haji Kabupaten Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Drs. John Hardi Nasution, membuka secara resmi Manasik Haji 1445 H/2024 M Pemerintah Kabupaten Asahan di Pendopo...

Police Go To School, Polres Blitar Kota Ajarkan Tata Cara dan Etika Berlalu Lintas Sejak Dini pada Pelajar

KOTA BLITAR, SMNNews.co.id - Polres Blitar Kota melaksanakan diseminasi keselamatan melalui kegiatan Police Go To School di sekolah sekolah. Kali ini sasaran diarahkan pada...

Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Buka Manasik Haji

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Drs. John Hardi Nasution, membuka secara resmi Manasik Haji 1445 H/2024 M Pemerintah Kabupaten Asahan di Pendopo...