SURABAYA, SMNNews.co.id – Ketersediaan pasokan serta kualitas daging sapi sangat krusial menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri harga daging selalu mengalami kenaikan dikarenakan besarnya permintaan masyarakat akan kebutuhan daging sapi serta kurangnya pasokan. Hal ini menjadi pembahasan dalam Deklarasi pernyataan sikap oleh PPD ( Perkumpulan pedagang Daging ) Jawa Timur, dalam menjaga stabilisasi harga dan stok daging sapi menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H di wilayah JATIM, yang diselenggarakan di Rumah makan Prima Rasa, Jln Ahmad Yani kota Surabaya ( 19/3/2020).
Ketua PPD H. Dondik AS Mengatakan “Pada prinsipnya mengelola daging ini terkait harga yang murah, terjangkau, cukup stok. Sebenarnya kita juga tidak menginginkan impor kalau ketersediaan sapi lokal cukup dan harga sapi lokal terjangkau. Namun realitasnya stok sapi lokal dirasa berkurang di Jatim. Kita ini rakyat, kita ini pengusaha tetapi kenapa dipersulit dalam pengurusan berbagai perijinan, untuk itu perlu kita sinergikan antara pengusaha, dinas peternakan, dinas perdagangan dan kepolisian agar tidak menimbulkan kepanikan di pasar”.
Dondik menegaskan PPD Jatim siap mendukung pemerintah dalam menstabilkan harga dan pasokan menjelang dan saat perayaan hari besar keagamaan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H.
“Kita semua yang tergabung dalam PPD ini bukan berangkat dari pedagang daging impor, namun daging sapi lokal. Kenapa kita ini sekarang juga menjual daging impor karena memang mekanisme pasar mengharuskan demikian, dan ini juga terjadi di daerah lain. Namun yang tidak adil di jatim ini kita dikatakan ilegal kalo menjual daging impor ” tegas Dondik.
Keterangan dari Dinas peternakan provinsi Jawa Timur Yuliani, “Bahwa stok daging lokal di Jawa Timur surplus dan kami sampai saat ini belum memasukkan daging impor. Daging eks impor yang masuk di Jatim hanya diijinkan untuk HORECA, AJINOMOTO serta kebutuhan industri yang sifatnya khusus, selain itu belum kami ijinkan karena merupakan kebijakan Pemprov. Kami di jajaran disnak Jatim menyatakan bahwa untuk stok daging di Jawa Timur menjelang puasa dan Hari Raya idul fitri tahun ini aman, dan kalaupun ada kenaikan harga hanya sedikit dan wajar karena mekanisme pasar. Untuk Jatim kita menerapkan kebijakan pelarangan daging beku (impor) dan daging kerbau beredar dipasaran, hal itu dilakukan untuk melindungi para peternak lokal yang saat ini jumlahnya lebih dari 5000 orang” tandas yuliani.
Sementara dari Disperindag Jatim Tri Subiyantoro mengatakan untuk persediaan daging sapi di Jatim sudah tercukupi dari peternak lokal, dan kalaupun dipasaran dijumpai ada daging beku impor itu karena rembesan yang dimainkan oleh oknum tertentu. Karena kebijakan pemprov Jatim sudah jelas melarang peredaran daging kerbau maupun daging beku impor, kecuali untuk kebutuhan industri yang sifatnya khusus ” ucap Tri Subiyantoro.(Br/Tr)