NGAWI, SMNNews.co.id – Pemkab Ngawi mulai meluncurkan berbagai rencana menyambut berlakunya new normal. Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi, Budi Sulistyono, menegaskan tempat ibadah sudah boleh dibuka namun tetap memberlakukan protokol kesehatan.
“Membawa sajadah sendiri, atur jarak, sediakan sarana cuci tangan, pakai masker. Di Masjid Agung Baiturrahman juga disediakan tas plastik untuk wadah sandal, agar tidak ada kerumunan karena pengambilan alas kaki,” ujar Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi.
Pemkab juga berencana melakukan rapid test untuk takmir masjid. Mereka juga dirapid agar memastikan kondisinya sehat sebelum tempat ibadah dibuka.
Rapid test pun diarahkan pada santri yang akan masuk pondok. Diperkirakan, aktifitas belajar di pondok-pondok pesantren akan segera dimulai pada pertengahan Juni ini.
Jumlah rapid test pada santri ditaksir mencapai 10 ribuan anak. Hanya santri di Pondok Gontor Putri yang melakukan rapid test mandiri.
“Orangtua yang akan melepas anak ke pondok, kami minta agar bersedia untuk tidak usah mengantar demi mengurangi resiko penularan virus,” ujar Kanang.
Pondok pesantren yang terkendala melakukan karantina mandiri, dapat berkoordinasi dengan Pemkab. “Kami siapkan tempat di ATP Ngrambe,” ungkap Kanang.
Protokol kesehatan juga diminta dilakukan untuk ibadah warga non muslim. Namun, Pemkab belum mengizinkan masuknya anak ke sekolah Minggu. Hal ini untuk mencegah rentannya anak tertular virus.
“Gereja dan tempat ibadah lainnya silakan dibuka, dengan catatan memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19,” tambah Kanang. (ari)
