MALANG, SMNNews.co.id – Pembangunan lintasan sepatu roda di daerah Gor Ken Arok Kedungkandang Kota Malang oleh Dusporapar Kota Malang, dinilai mubazir oleh masyarakat, pasalanya proyek pembangunan yang dikerjakan oleh CV. IDEA dengan konsultan Pengawas CV. REKATAMA dengan nilai 721 juta dari anggaran APBD tahun 2022 dinilai belum layak digunakan.
Menanggapi hal itu Kadisporapar Kota Malang, Baihaqi, pada rabu (4/1/2023) pada SMNNews membenarkan jika memang venue lintasan sepatu roda yang dibangun oleh disporapar masih jauh dari standart lintasan nasional dan internasional.
“Bagi saya venue yang ada memang masih belum memenuhi dari standart nasional maupun internasional, mengingat masih butuh perbaikan-perbaikan untuk memenuhi standart itu,” ungkapnya.
Lebih dalam Baihaqi melanjutkan, jika dalam proses tender sendiri pada saat ini acap kali membuat dilema bagi pengguna dan penyedia, mengingat ketatnya persaingan harga antara penyedia, sehingga dari 902 juta dana yang kami sediakan untuk pembangunan venue harapannya jauh lebih baik dari itu, termasuk bisa menutup di daerah tengah dari venue.
“Namun adanya penawaran yang gila-gilan sampai 20 persen hingga mencapai harga 721 juta sekian, maka RAB-nya hanya sampai disitu,” lanjutnya.
Disamping itu Baihaqi juga menjelaskan, posisi saat ini kan masih dalam masa garansi dari pelaksana project, jadi ya nanti hal – hal yang dianggap kurang pas, nantinya akan diperbaiki, sedangkan untuk pengurukan untuk ditengah lapangan nanti kita akan upayakan mencari anggaran yang di perbolehkan menurut aturan yang berlaku.
Sementara itu saat di singgung terkiat kapan mulai bisa digunakan latihan oleh atlet sepatu roda kota malang, dirinya menjelaskan jika saat ini masih belum bisa di gunakan untuk latihan.
“Ya mungkin sekitar enam bulan lagi baru bisa digunakan setelah dilakukan pengurukan di bagian tengah lintasan,” pungkasnya (yoe)