Ngawi, suaramedianasional.co.id – KPU mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Selasa (12/3) dengan mengundang KPPS dan perwakilan relawan demokrasi serta masyarakat. “Simulasi ini kami gelar untuk mengetahui gambaran akan pemungutan suara yang akan dilangsungkan pada 17 April nanti,” ujar Syamsul Wathony, Ketua KPU Ngawi.
Simulasi tersebut juga diatur selayaknya Pemilu, lengkap dengan surat suara spesimen untuk DPRD kota/kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI serta DPD RI dan capres-cawapres. Tentu saja surat suara yang digunakan hanyalah contoh dengan nama dan gambar partai karangan. TPS juga ditangani oleh para pemeran PPS mulai dari ketua KPPS sampai Linmas.
Sejak TPS dibuka, ada beberapa masalah yang dihadapi KPPS diantaranya adanya surat suara rusak, keliru coblos, pemilih yang memerlukan pendamping, sampai pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT namun ngotot meminta hak pilih di TPS tersebut.
Masalah-masalah ini pun harus bisa diatasi KPPS sesuai aturan yang berlaku. “Beberapa kemungkinan masalah memang harus bisa diatasi KPPS di lapangan makanya perlu digambarkan dalam simulasi kali ini,” ungkap Tony, sapaan akrab Ketua KPU Ngawi ini.
Pemilih yang datang terlambqt setelah TPS tutup, pemilih khusus, pemilih tanpa membawa undangan (form C6) juga merupakan beberapa hal yang kemungkinan terjadi saat hari H Pemilu.
Proses penghitungan suara pun menjadi salah satu tahapan yang rentan masalah. Beberapa peranan dimainkan misalnya ketika coblosan mengenai garis batas gambar, coblosan lebih dari sekali namun di kotak yang sama, dan sebagainya. “Mencoblos di garis tetap sah asalkan memakai alat yang ada di bilik suara, demikian jga mencoblos lebih sekali tapi di kotak yang sama, tidak boleh mencoblos dengan kuku atau rokok atau alat selain yang tersedia di bilik,” ujar Tony.
Simulasi ini juga menggambarkan waktu yang akan tersita sampai penghitungan selesai, karena KPU menetapkan TPS dibuka untuk coblosan pukul 07.00 -12.00 WIB. “Sampai penghitungan selesai, kami estimasi waktunya butuh sekitar 16 jam di TPS,” ujar Tony. (ari)