BLITAR, SMNNews.co.id – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Blitar mengundang KPU, Bawaslu dan TAPD Kabupaten Blitar pada Senin (15/6/2020) kemarin. Guna membahas persiapan anggaran pelaksanaan Pemilihan Bupati (Pilbup) pada 9 Desember 2020 nanti yang dikatakan spesial, lantaran sedang situasi Pandemi Covid-19.
Dalam rapat tersebut, Ketua KPU, Hadi Santoso mengatakan Anggaran Pilbub sebelum Pandemi Covid-19 sebesar 63 M dan direalokasi menjadi kurang lebih 57 M. Ada sekitar 200 TPS yang ada di kabupaten Blitar, rencana setiap TPS akan ada sekitar 450 pemilih saja dan akan dilakukan penambahan TPS lagi.
“Anggaran Pilbub yang semula 63 M, telah direalokasi menjadi 57 M untuk penanganan Covid-19. Nantinya, petugas TPS akan menjalankan protokol kesehatan dan sebelumnya akan dilakukan rapid test. Akan ada tambahan jumlah TPS, karena setiap TPS hanya boleh menerima pemilih sebanyak 450 orang saja,” tutur Hadi Santoso.
Ketua Bawaslu, Abdul Hakam Sholahudin menyatakan, untuk kebutuhan alat pelindung diri (APD) protokol kesehatan bagi pengawasan di TPS, rencananya akan ditanggung pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Kesehatan. APD yang dibutuhkan adalah masker, face Shield, sarung tangan, hand sanitizer, serta multivitamin.
“Nantinya seluruh pengawas juga akan mengikuti rapid test Covid-19 yang di handle oleh Dinas Kesehatan. Ada pergeseran item seperti rapat, perjalanan dinas akan dikurangi dan dialihkan untuk yang lain. Terlebih nantinya akan ada penambahan pengawasan tempat pemungutan suara (TPS),” tutur Abdul Hakam.
Pimpinan rapat, Susi Narulita menyampaikan, jika dilihat dari besaran anggaran sebesar itu sudah mencukupi untuk kebutuhan Pilbup saat pandemi. Politisi PAN ini minta agar anggaran yang tersedia bisa dioptimalisasi.
”Anggaran sebesar itu sudah dapat dioptimalkan untuk belanja Pilbup 2020. Tetapi untuk anggaran masker yang katanya hingga 3 M untuk pemilih, alangkah baiknya ditiadakan. Jika dilihat, masyarakat sudah sadar diri untuk membawa masker sendiri, hanya perlu disediakan beberapa saja jika ada pemilih yang tidak membawa, tidak perlu anggaran sebesar itu,” tutur Susi Narulita. (jon)
Editor: Nanim