BLITAR, SMNNews.co.id – DPRD Kota Blitar mematok Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2021 lebih kecil dari tahun sebelumnya. Pasalnya akibat pandemi Covid-19 sejumlah sumber PAD di Kota Blitar tidak bisa dimaksimalkan.
Ketua DPRD Kota Blitar, dr Syahrul Alim mengatakan tahun 2021 PAD Kota Blitar ditargetkan sekitar Rp 170 miliar. Jumlah ini tidak sebesar tahun lalu saat tidak terjadi Covid-19.
“Untuk PAD tahun depan kita targetkan sekitar 170 miliar. Kita belum berani mematok target yang tinggi, itu karena dampak pandemi sumber PAD belum kita maksimalkan,” ungkap dr Syahrul, Kamis (3/12/2020).
Syahrul mencontohkan penghasil PAD Kota Blitar yaitu RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar di tahun sebelumnya bisa menghasilkan PAD mencapai Rp 130 miliar. Namun di tahun 2020 ini di bulan Oktober pendapatannya baru mencapai sekitar Rp 90 miliar. Diperkirakan diakhir tahun ini hanya mendapatkan Rp 114 miliar.
“Ini karena selama pandemi kita tidak bisa mengembangkan potensi di rumah sakit seperti penambahan fasilitas baru. Sehingga pendapatnya menurun,” ujarnya.
Sedang sumber PAD di bidang lain seperti dari pajak dan sebagainya ikut menurun. Sebab pemerintah pusat masih belum mencabut pemberian kelonggaran pajak akibat pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
“Pajak-pajak seperti pajak bumi dan bangunan (PBB), balik nama, dan lainnya pun menurun dibanding 2 tahun lalu,” terangnya. (adv/jon)