TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Pilkada di Trenggalek pada September mendatang, tampaknya tak akan lepas dari warna petahana. Buktinya, Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin juga mengikuti penjaringan di Partai Demokrat, Rabu (19/02/2020).
Kedatangan Gus Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek ini ke kantor DPC Partai Demokrat setempat dillakukan sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangannya yang terjadi bersamaan dengan waktu penjaringan yang dilakukan Partai Demokrat, tentu saja menarik perhatian.
Namun Moch. Nur Arifin masih malu-malu mengakui bahwa dirinya akan maju lagi di palagan Pilkada Trenggalek 2020. “Ah, ini tadi kan mengambil undangan saja, kebetulan ada undangan dari Pacitan,” kilahnya.
Di Pacitan akan diresmikan Museum dan Galeri Seni SBY dan Ani Yudhoyono pada tanggal 22 Februari, dan Gus Ipin ikut diundang. Meski agak jarang terjadi karena seorang bupati mengambil undangannya sendiri, Gus Ipin tetap berkelit saat didesak mengenai keikutsertaannya dalam penjaringandi Demokrat. “Itu akan ada peresmian museum kan, nah kita akan datang, tentunya untuk menghormati sambil liburan,” kata Arifin.
Gus Ipin juga berkilah mengenai tanda tangan di atas materai yang dibubuhkannya saat di Partai Demokrat. Menurut dia, hal itu hanyalah salah satu kelengkapan absensi yang dilakukannya.
“Itu kan hanya absen ngisi buku tamu, kalau tentang rencana mencalonkan sebagai bupati tanya saja kepada partai lain,” ucap Gus Ipin.
Kendati mencoba menghindar, namun Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Trenggalek, Mugianto, mengakui bahwa Gus Ipin memang datang untuk mengisi berkas penjaringan yang dilakukan partainya.
Soal Gus Ipin mengikuti penjaringan di Demokrat juga bukan hal aneh sebab keberangkatan Moch. Nur Arifin sebagai Calon Bupati Trenggalek pada Pilkada sebelumnya juga diusung koalisi parpol dimana Demokrat menjadi salah satunya.
“Hari ini Gus Ipin memang sudah mengambil formulir sekaligus mendaftar untuk penjaringan di Demokrat,” beber Mugianto.
Anggota DPRD Trenggalek ini menjelaskan, parpolnya melakukan penjaringan terbuka yang bisa diikuti masyarakat umum.
Meski membuka pendaftaran, namun Mugianto menegaskan bahwa rekomendasi parpolnya hanya akan turun dari DPP Partai Demokrat setelah mekanisme dipatuhi.
“Kami akan bentuk tim untuk menyeleksi berkas bakal calon yang akan diajukan ke DPD dan DPP,” ujarnya.
Mugianto juga mengaku, dia ikut dalam penjaringan terbuka tersebut. Bahkan, sebagai seorang ketua partai yang juga berkehendak menjadi bakal calon kepala daerah di Trenggalek, Mugianto juga berkomunikasi dengan figur kandidat yang dianggap berpotensi.
Hal ini misalnya dia lakukan untuk Muhadi maupun Gus Ipin. “Penjaringan di Demokrat itu terbuka, silakan diikuti siapa saja karena baru akan ditutup pada 25 Februari,” ujarnya. (rud)