Kediri, SMNNews.co.id – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kediri menggelar tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) mulai tanggal 8 – 11 September 2021.
Kegiatan pelaksanaan tes SKD bertempat di Hall Center Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri.
Dalam tahapan seleksi ini akan dibagi sebanyak 3 sesi. Pertama pada pukul 8 pagi. Kemudian siang pukul 11 dan dilanjutkan pada sesi ketiga, yakni pukul 2 siang.
Namun khusus untuk hari Jumat, seleksi hanya dilaksanakan pada dua sesi, yakni pukul 8 pagi dan pukul jam 2 setelah salat Jumat.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, maka kegiatan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Para peserta wajib membawa surat-surat antigen dan keterangan sudah melaksanakan minimal vaksin dosis pertama.
Selain itu, saat di pintu masuk para peserta dicek mulai suhu tubuh dan diminta untuk mencuci tangan sebelum memasuki area lokasi pelaksanaan tes.
Sementara itu selama pelaksanaan tes SKD para peserta wajib menggunakan masker.
Apabila ada yang tidak membawa masker, maka pihak panitia akan memberikan masker secara gratis.
Selanjutnya bagi peserta yang diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, maka akan disediakan ruangan tersendiri yang berbeda dari peserta tes SKD lainnya.
Dalam pelaksanaan SKD di Kabupaten Kediri diketahui bahwa ada 101 formasi CPNS yang dibutuhkan. Dari jumlah 101 itu diketahui terdapat 3822 pendaftar.
Kemudian dari 3.822 itu diketahui ada 2266 peserta yang memenuhi syarat, sehingga dipersilahkan untuk ikuti tes SKD CPNS.
Selanjutnya untuk data CPPPK non guru ada 132 formasi yang dibutuhkan. Kemudian untuk pendaftar mencapai 254 dan yang memenuhi syarat hanya 78 orang.
Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Kediri, Solikin menyampaikan, foto teknis pelaksanaan tes SKD menggunakan sistem CAT (Computers Asissted Tes).
“Jadi menggunakan aplikasi dari BKN secara terpusat, keamanannya tranparansinya dan keakuratannya,” ungkap Solikin, Rabu (8/9/2021), di Gedung Hall Center Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri.
Masih kata Solikin, dalam pelaksanaan SKD ini para peserta wajib mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Mulai dari cek suhu, mencuci tangan dan memakai masker yang berlapis,” jelasnya.
Kemudian untuk mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 apakah dipisah dengan peserta yang negatif Covid-19.
“Dan yang bersuhu tinggi juga akan kami pisah dengan peserta yang lainnya,” tuturnya solikin.
Ia juga menyampaikan ,bahwa dalam pelaksanaan tes SKD pihaknya sudah mengantisipasi untuk meminimalisir terjadinya kecurangan.
“Kami menggunakan face recognition untuk memastikan mereka yang ikuti tes adalah peserta yang benar. Selain itu kami juga mengecek dari identitas dirinya,” terangnya.
Sejauh ini, menurut Solikin, bahwa pelaksanaan tes SKD sudah berjalan dengan lancar. Termasuk juga potensi adanya kecurangan dari peserta tes SKD.
“Sejauh ini belum ada laporan itu, karena sistem kami sudah sangat ketat. Mereka tak akan punya waktu untuk melakukan kecurangan dengan jumlah soal yang banyak dan waktu yang mepet,” tandasnya. (sur)
