NGAWI, SMNNews.co.id – Seperti diprediksi banyak orang, jalur perseorangan untuk Pilkada Ngawi, tak ada peminat.
Petugas KPU menunggu hingga tepat pukul 00.00 WIB, masuk hari Senin (24/02/2020), namun tidak ada yang datang menyerahkan berkas.
“Kami menunggu hingga akhir waktu tanggal 23 Februari, tidak ada yang memberikan berkas dukungan untuk calon dari jalur perseorangan,” ungkap Prima Aquiena Sulistyanti, Ketua KPU Ngawi.
Calon perseorangan di Ngawi harus menyerahkan setidaknya 52.882 surat dukungan. “Jumlah ini final harus dipenuhi saat nenyerahkan berkas, di masa seleksi dapat dibenahi apabila ada data yang belum lengkap,” ujar Antik, sapaan akrab Ketua KPU Ngawi ini.
Tidak adanya peminat dari jalur perseorangan, membuat peluang calon tinggal dalam Pilkada Ngawi, kian terbuka lebar.
Calon tunggal mengerucut pada pasangan Ony Anwar -Dwi Rianto Jatmiko (Ony-Antok) yang sejak jauh hari sudah menjajaki semua penjaringan parpol yang ada di Ngawi.
Selain itu, saat ini hanya PDI Perjuangan yang dapat memgusung calon tanpa berkoalisi, sedangkan rekomendasi calon bupati dari DPP PDIP juga sudah dikantongi Ony Anwar.
Peluang koalisi partai di luar PDI Perjuangan pun kian mengecil sebab sebagian besar menunjukkan gelagat dukungan yang diarahkan pada pasangan Ony-Antok.
Hal ini misalnya dengan tengara dari beberapa parpol atas hasil penjaringan internal mereka. Misalnya Golkar, PAN dan PKS yang sudah menyatakan dukungan pada pasangan tersebut.
Ony Anwar sendiri pernah mengemukakan, semua partai sudah dijajaki.
Siapa saja yang sudah jelas memberikan rekom untuk pasangan Ony-Antok, sebelum pendaftaran calon di KPU, ya berarti bersama kita,” ujarnya.
Peluang calon tunggal pun terwadahi karena hal tersebut diperbolehkan. Meskipun KPU sendiri sudah pernah menyatakan, calon tunggal dalam pilkada dapat menyurutkan minat dan partisipasi masyarakat untuk memilih. (ari)
